Tribun Community
Anggota Klub Byonic Chapter Semarang Terus Bertambah
Tiap komunitas memiliki ciri khas dalam kegiatan maupun penerimaan anggota baru. Anggota baru Byonic Chapter Semarang punya tradisi unik, dorong motor
Penulis: m zaenal arifin | Editor: Catur waskito Edy
Tiap komunitas memiliki ciri khas dalam kegiatan maupun penerimaan anggota baru. Anggota baru Byonic Chapter Semarang punya tradisi unik, dorong motor Byison yang punya fisik besar dari Jalan Pahlawan mengelilingi Simpanglima.
Rasa kebersamaan dan persaudaraan sesama anggota dalam komunitas sangat kuat bahkan seperti melebihi keluarga sendiri. Satu di antaranya adalah komunitas Klub Motor Byson Yamaha Owner Indonesia (Byonic) yang memiliki anggota sekitar 119 orang, terjalin sangat akrab persaudaraannya.
Byonic Chapter Semarang tetap eksis hingga sekarang. Sejak didirikan 2010 silam yang berawal hanya 15 orang, kini jumlah anggota bertambah jadi 119 orang. Ada satu tradisi unik yang dilakukan para anggota klub Byonic saat menerima anggota baru.
Tiap anggota baru harus bisa dan sanggup mendorong motor Yamaha Byson dari Jalan Pahlawan mengelilingi Simpanglima Semarang.
Cara mendorongnya pun harus dari sisi kanan. Motor Byson yang secara fisik cukup besar dan kapasitas mesin 150 cc, tentu terasa berat jika didorong dengan berjalan kaki.
Namun hal itu tak dirasakan para anggota klub yang menjalaninya. Bahkan mereka tak malu disaksikan banyak orang sepanjang jalan.
Seorang anggota Byonic chapter Semarang, Mirza Setiadi, bergabung dengan Byonic pada 2015 lalu. Saat itu, ia juga menjalani tradisi tersebut bersama 10 calon anggota lainnya.
"Saya tak merasa terpaksa atau malu mendorong motor Byson dari depan Kejati Jawa Tengah keliling Jalan Pahlawan dan Simpanglima. Justru saya termotivasi meski motor cukup berat," kata Mirza kepada Tribun Jateng, Jumat (19/6).
Saat menjalani tradisi mendorong motor, Mirza dan teman-temannya diharuskan mengenakan atribut lengkap seperti melakukan touring. Di antaranya mengenakan jaket, kaus tangan, sepatu dan helm.
Diakuinya, di sepanjang jalan saat mendorong motor, disaksikan banyak orang yang notabene dari klub motor lain yang juga sedang melakukan kopdar di area tersebut. Justru, anggota klub lain memberikan semangat dengan bertepuk tangan.
"Di sepanjang jalan Pahlawan itu kan banyak sekali klub motor yang nongkrong. Nah saat saya dan teman-teman lewat, itu mereka bertepuk tangan menyemangati kami," ungkapnya.
Dari situ, motivasi dirinya semakin meningkat sehingga motor yang tadinya berat jadi terasa ringan. Sehingga dirinya dengan mudah menyelesaikan tradisi mendorong motor menempuh jarak kurang lebih 5 km itu.
"Saat mendorong motor itu kan agak malam, di atas pukul 22.00 WIB. Jadi lalu lintas juga relatif agak sepi sehingga aman saja," imbuhnya.
Saat akan bergabung, Mirza mengakui, sempat takut karena anggota Byonic terlihat seram dengan bertubuh besar.
Namun kondisi berbeda dirasakannya setelah dirinya resmi menjadi bagian dari klub tersebut. Menurutnya, semua anggota baik dan melebihi keluarga sendiri.