Berita Kendal
Puluhan Pedagang Pasar Gladak Nekat Berjualan di Hari Penutupan, Ngakunya Tidak Diberitahu
Puluhan pedagang Pasar Gladak Kecamatan Kaliwungu Kabupaten Kendal terlihat nekat berjualan di hari penutupan pasar, Sabtu (20/6/2020) pagi
Penulis: Saiful Ma sum | Editor: Catur waskito Edy
TRIBUNJATENG.COM, KENDAL - Puluhan pedagang Pasar Gladak Kecamatan Kaliwungu Kabupaten Kendal terlihat nekat berjualan di hari penutupan pasar, Sabtu (20/6/2020) pagi.
Mereka yang terdiri dari pedagang sayuran, buah, hasil tanaman umbi-umbian terlihat masih mangkal di tepi jalan depan Pasar Gladak.
Para pedagang tersebut kemudian diminta oleh pihak Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP) agar pulang atau pindah dalam berdagang lantaran telah dintakan seorang pedagang positif covid-19.
Safaat, pedagang sayur dan buah mengaku, dirinya tidak mengetahui soal penutupan pasar. Tak adanya informasi itu membuat Safaat tetap berangkat sedari subuh untuk berjualan seperti biasa di depan pasar Gladak.
"Saya tidak tahu soal penutupan ini, terpaksa saya bawa pulang dagangan saya, sebagian saya jual sebisanya, sudah terlanjut kulakan," terangnya di lokasi.
Safaat berharap adanya penutupan pasar sebaiknya lebih disosialisasikan lagi agar menjangkau semua pedagang yang ada, terlebih jauh-jauh hari supaya pedagang mempersiapkan diri agar bersiap diri.
Senada dengan Safaat, Saadah pedagang pisang mengatakan, dirinya juga tidak tahu soal pemberituan penutupan pasar. Karenanya, ia tetap datang ke pasar untuk menjualkan beberapa tundun pisang bersama pedagang lain.
"Saya benar gak tahu kalau ada pemberitahuan (penutupan pasar). Kalau saya tahu gak datang ke pasar ini," ujarnya.
Pedagang sayur lain, Rustini mengatakan, alasannya ia tetap berangkat berjualan di depan Pasar Gladak adalah baru mendapatkan informasi penutupan pasar kemarin sore. Sedangkan dirinya sudah terlanjur kulakan dagangan untuk dijual pagi harinya.
Meski sedikit kecewa lantaran pemberitahuan yang dinilai mendadak, Rustini tetap mendukung upaya Pemda untuk menekan angka penularan covid-19. Katanya, setelah mencoba hasil dagangan yang tersisa (hari ini), ia berencana akan libur berdagang selama 3 hari ke depan. Hal tersebut guna mendukung program pemerintah daerah untuk menekan laju penyebaran virus corona.
"Sore baru dikabari. Ini dagangan sayur terpaksa saya dibawa pulang, saya coba jual di tempat lain sebisanya. Kalau rugi tetap rugi karena terlanjur kulakan, tetapi gak apa-apa," terang perempuan asal Kedungsuren tersebut.
Ditutupnya Pasar Gladak membuat para pedagang berpindah tempat. Ada yang berpindah ke Pasar Mangkang ada juga yang memanfaatkan bahu jalan di tempat lain.
Kurni, pedagang tempe di Pasar Gladak, mengatakan pihaknya memang sudah menerima informasi penutupan pasar kemarin siang. Ia pun mengaku tetap mendukung program tersebut.
Hanya saja, tempe-tempe yang sudah ia buat sejak 3 hari lalu tetap harus dijualkan meski lapaknya di Pasar Gladak ditutup.
Ia pun memanfaatkan bahu jalan di pertigaan Gladak Kaliwungu untuk menjualkan produk tempenya agar tidak merugi.