Wonosobo Hebat
Selamat Datang di Superhub Pemkab Wonosobo

Berita Semarang

Kasus Baru Corona di Kota Semarang Menanjak, Bermula dari Pesta Pernikahan

Peningkatan kasus positif corona di Kota Semarang salah satunya dipicu oleh adanya temuan kasus baru di sebuah acara pernikahan

Editor: m nur huda
Tribun Jateng/Idayatul Rohmah
Wali Kota Semarang, Hendrar Prihadi saat jumpa pers di Balaikota Semarang, Sabtu (20/6/2020). 

TRIBUNJATENG.COM, SEMARANG - Wali Kota Semarang Hendrar Prihadi menyebut peningkatan kasus positif Covid-19 di Kota Semarang salah satunya dipicu oleh adanya temuan kasus baru di sebuah acara pernikahan.

Menurutnya, dalam acara pernikahan tersebut diketahui telah melanggar ketentuan pembatasan kegiatan masyarakat (PKM) yakni jumlah tamu undangan melebihi kapasitas 30 orang.

"Kejadian empat hari yang lalu ada pernikahan yang tidak sesuai dengan protokol kesehatan karena lebih dari 30 orang," kata Wali Kota yang akrab disapa Hendi kepada wartawan di Semarang, Sabtu (20/6/2020).

Hasil Liga Spanyol Tadi Malam: Atletico Madrid Berhasil Meraih Poin Penuh

Hasil Liga Italia Tadi Malam, AC Milan Terhempas ke Peringkat 9 Padahal Belum Bermain

Hasil Lengkap Bundesliga Tadi Malam, Muenchen & Dortmund Kompak Bikin Rekor

BREAKING NEWS: Diduga Jadi Korban Tabrak Lari di Semarang, Sanuar Ditemukan Meninggal

Namun, Hendi tidak menyebutkan secara rinci jumlah tamu undangan dan tempat acara pernikahan yang dimaksud.

Kendati demikian, Hendi mengungkapkan penemuan kasus baru tersebut berawal setelah pelaksanaan acara pernikahan selesai.

"Tersiar kabar ibu salah seorang pengantin meninggal dunia. Kemudian menyusul ayahnya sakit kritis positif Covid-19," jelasnya.

Tak hanya itu, kata dia, salah satu anggota keluarga mempelai juga dikabarkan meninggal dunia.

"Terus anak atau adiknya yang pengantin juga meninggal. Lalu kita tracing," ungkapnya.

Hendi menyebut, dari hasil penelusuran ditemukan takmir masjid pelaksanaan acara pernikahan tertular Covid-19.

"Dari sembilan orang ada lima orang yang tertular positif Covid-19. Tracing lagi ke keluarganya banyak yang positif," jelasnya.

Untuk itu, Hendi meminta kepada masyarakat agar disiplin menerapkan protokol kesehatan dalam berkegiatan.

Meskipun, di beberapa sektor penerapan PKM dilonggarkan, namun masyarakat harus sadar diri dalam mencegah penularan Covid-19

PKM Semarang Diperpanjang

Hendi menyatakan PKM jilid 4 akan diberlakukan. Penerapan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PKM) jilid 4 dimulai pada Senin, 22 Juni dan berakhir pada 5 Juli 2020.

Hendi menerangkan, pada penerapan PKM Semarang jilid 4 terdapat pelonggaran.

Di antaranya pelonggaran kegiatan pernikahan yang semula dibatasi 30 orang, pada PKM Semarang jilid 4 mengalami pelonggaran.

"Mulai hari Senin, (22/6/2020) kegiatan pembatasan pernikahan itu dibatasi maksimal dari kapasitas ruangan 50 persen. Sebanyak-banyaknya 50 orang," ujarnya kepada awak media di lobi Balaikota Semarang, Sabtu, (20/6/2020) sore.

Mengenai pembatasan pernikahan, Hendi mencontohkan seumpama pernikahan itu berlangsung di sebuah masjid yang berkapasitas 50 orang, maka orang yang hadir 25 orang.

"Tapi kalau dia menikah di masjid atau di gereja dengan kapasitas 1.000 orang, dia boleh menyelenggarakan pernikahan dengan maksimal 50 orang," katanya menambahkan.

Dia berharap perubahan tersebut bisa secara perlahan membuat masyarakat melakukan hal-hal yang terkait pandemi corona.

"Tidak usah ragu menjalankan aktivitas sepanjang SOP kesehatan diberlakukan," pesannya.

Selain melonggarkan penyelenggaraan pernikahan, Hendi juga meminta masyarakat tidak terkotak-kotak pada asumsi kalau medis lebih penting dari ekonomi atau sebaliknya.

"Orang mengatakan, medis tidak penting, itu keliru. Pada saat kita sehat, kita bisa menjalankan apa pun. Orang mengatakan, ekonomi tidak perlu, itu juga keliru. Pada saat dia sehat, dia tidak bisa bekerja, dia tidak punya uang, dia gak makan, dia akan meninggal juga,"

Saat ini, kata Hendi, tidak boleh membedakan penting mana antara medis dan ekonomi. Dia menegaskan kedua hal itu sama-sama penting.

"Semua harus berjalan beriringan," tegasnya.

Dia menyampaikan saat ini upaya pemerintah adalah terus menyadarkan agar masyarakat menerapkan SOP kesehatan.

"Jangan sampai menyepelekan apa yang namanya pakai masker. Kesadaran seperti itu yang menjadi sasaran tim patroli," pungkasnya.(Kompas.com/Tribunjateng.com/yun)

Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Lonjakan Kasus Baru Covid-19 di Semarang Berawal dari Pesta Pernikahan"

Prediksi, H2H dan Link Live Streaming Atletico Madrid Vs Real Valladolid Liga Spanyol Malam Ini

Demi Sepatu Keren Seharga Rp 400 Ribu, Residivis Ini Nekat Beraksi Lagi Curi Motor di Kebumen

Sedang Berlangsung Skor Masih 0-0 Ini Link Live Streaming Mola TV West Ham Vs Wolves Liga Inggris

Pesepeda Tak Mau Serahkan Ponsel, Begal Sabetkan Celurit ke Perut

Sumber: Kompas.com
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved