Berita Semarang
Niat Menolong Malah Ditodong, Modus Baru Begal Terowongan Muktiharjo Semarang: Motor Habis Bensin
Aksi kejahatan bermodus motor kehabisan bensin terjadi di bawah terowongan gerbang tol Muktiharjo Gayamsari Kota Semarang.
Penulis: iwan Arifianto | Editor: Daniel Ari Purnomo
TRIBUNJATENG.COM, SEMARANG - Aksi kejahatan bermodus motor kehabisan bensin terjadi di bawah terowongan gerbang tol Muktiharjo Sawah Besar Kecamatan Gayamsari Kota Semarang, Minggu (21/6/2020) sekira pukul 22.28 WIB.
Menurut saksi mata, Danang Aji, korban merupakan remaja putri yang terhitung masih di bawah umur bersama tiga temannya melintas di terowongan tol dari timur menuju barat dengan mengendarai dua sepeda motor.
Posisi korban membonceng temannya, sedangkan dua temannya yang lain melaju terlebih dahulu.
• Viral Video Anggota Yonif Para Raider Tempeleng Jambret Sampai Pipis di Celana
• Kronologi Camat Ungaran Barat Meninggal Dunia, Tiba-tiba Tubuhnya Tegang dan Memegang Dada
• Benarkah Uang Koin Rp 1000 Kelapa Sawit Dibanderol Rp 100 Juta? Cek Dulu Fakta Ini Jangan Tertipu
• Wajah Pelaku Tabrak Lari Tewaskan Pejalan Kaki di Tembalang Semarang, Pakai Mobil Honda Mobilio
Ketika melintas di terowongan tol mereka dihentikan oleh dua orang yang tidak mereka kenal.
Mereka meminta tolong dengan alasan bensin mereka habis.
Korban dan temannya akhirnya berhenti dengan niat menolong.
Bahkan korban sempat turun dari motor untuk meminjamkan handphone miliknya berjenis Vivo Y71 sebagai senter untuk melihat tangki bensin.
"Saat itu korban dan teman-temannya sudah mencium niat jahat pelaku, benar saja pelaku mengeluarkan sebuah senjata tajam berupa celurit," terangnya kepada Tribunjateng.com, Senin (22/6/2020).
Danang melanjutkan, setelah seorang pelaku mengeluarkan celurit korban dan temannya langsung takut bahkan teman korban langsung tancap gas meninggalkan korban sendirian.
"Beruntung pelaku hanya mengambil handphonenya, setelah itu mereka kabur ke arah barat melewati Jalan Tambak Dalam Gayamsari," jelasnya.
Ketika itulah Danang sempat berpapasan dengan kedua pelaku yang melajukan kendaraan dengan kecepatan tinggi.
Selepas melewati terowongan, saksi melihat korban meminta tolong.
"Setelah mengetahui apa yang dialami korban saya ajak dia untuk mengejar pelaku."
"Kami menyisir bersama korban sampai Jolotundo namun hasilnya nihil," terangnya.
Ciri-ciri kedua pelaku, ucap Danang, mereka masih berusia remaja, satu orang memakai jaket merah dan memakai baju hitam.