PPDB Jateng 2020
Ganjar Pranowo: Siswa Rumahnya 1 RW dengan Sekolah Otomatis Diterima PPDB Jateng 2020
"Nantinya, setiap calon siswa yang berada di lingkungan satu RW dengan sekolah, maka otomatis akan diterima," kata Ganjar Pranowo.
Penulis: mamdukh adi priyanto | Editor: Daniel Ari Purnomo
TRIBUNJATENG.COM, SEMARANG - Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo, menuturkan ada sejumlah keluhan dari masyarakat terkait proses penerimaan peserta didik baru (PPDB) 2020 ini.
Dalam rapat evaluasi dengan panitia PPDB, sejumlah persoalan dibahas termasuk jarak zonasi.
Dalam keterangan tertulis, Ganjar menuturkan jarak zonasi yang ditetapkan banyak dilaporkan masyarakat.
Ada beberapa kasus dimana rumah calon siswa berdekatan dengan sekolah, namun ditolak.
Hal itu lantaran jarak dihitung berdasarkan titik kantor desa.
"Ini fakta dan terjadi."
"Dia rumahnya nempel di sekolah, tapi tergeser karena jarak kantor kelurahan/desa dengan sekolah lebih jauh, hal-hal semacam ini harus dibenahi," tegas Ganjar, Selasa (23/6/2020).
Menurutnya, saat ini sudah ada solusi persoalan itu yakni dengan memperpendek jarak zonasi.
"Nantinya, setiap calon siswa yang berada di lingkungan satu RW dengan sekolah, maka otomatis akan diterima," katanya.
Selain persoalan zonasi, Ganjar juga menyoroti persoalan beberapa kecamatan di Jateng yang belum memiliki sekolah negeri.
Setidaknya ada 17 kecamatan di sejumlah daerah di Jateng yang tidak memiliki SMA/SMK atau SLB negeri.
Ganjar pun mengusulkan adanya solusi yakni bisa membuka kelas jarak jauh di daerah-daerah tersebut atau membangun sekolah baru.
Ia meminta dinas terkait segera menghitung kemungkinan penerapan sekolah jarak jauh.
"Sekolah jarak jauh ini yang bisa segera direalisasikan, bisa menggunakan fasilitas SMP di daerah itu."
"Pemprov siap membiayai."