Wabah Virus Corona
WHO Peringatkan Penyebaran Wabah Corona Semakin Cepat, Kasus Positif Global Tembus 9 Juta Jiwa
Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) memperingatkan, penyebaran pandemi Covid-19 ini semakin cepat.
TRIBUNJATENG.COM - Diketahui kini infeksi virus corona di dunia mencapai 9 juta kasus pada Senin (22/6/2020) kemarin.
Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) memperingatkan, penyebaran pandemi Covid-19 ini semakin cepat.
Rekor level kasus Covid-19 baru dalam harian disebabkan oleh fakta wabah memuncak di sejumlah negara besar pada saat yang sama.
• Mengintip Kekayaan John Kei, Rumah dan Mobil Harga Miliaran, Berseteru karena Masalah Tanah
• Mbah Kung Kakek Sugiono Indonesia Asli Surabaya Ngekos di Semarang
• Innalillahi Wa Innailaihi Rojiun, Irfangi Meninggal di Dekapan Ayah, Tersambar Petir di Banjarnegara
• Penjelasan IDI Soal Tragedi Keluarga Dokter Anang Meninggal Tertular Virus Corona
Termasuk mencerminkan perubahan dalam aktivitas global virus corona, WHO menambahkan.
Ketua Kedaruratan WHO, Dr. Michael Ryan mengatakan, jumlah kasus corona meningkat karena pandemi berkembang pada saat yang sama di sejumlah negara.
Beberapa negara mengaitkan peningkatan kasus ini dengan lebih banyak pengujian, termasuk India dan AS.
Kendati demikian, pihaknya menolak penjelasan tersebut.
"Kami tidak percaya ini adalah fenomena pengujian," katanya, dikutip dari SCMP.
Pihaknya mencatat, banyak negara mengalami peningkatan yang signifikan dalam penerimaan pasien dan kematian di rumah sakit.
Dimana keduanya tidak dapat dijelaskan dengan peningkatan pengujian.
"Jelas ada pergeseran virus sekarang sudah sangat matang," kata Ryan.
"Pandemi sekarang memuncak atau bergerak menuju puncak di sejumlah negara besar," tambahnya.
Dia menambahkan situasi itu "pasti mempercepat kasus" di sejumlah negara, termasuk AS dan lainnya di Asia Selatan, Timur Tengah dan Afrika.
WHO juga menyerukan peningkatan cepat dalam produksi steroid deksametason, yang terbukti memiliki potensi menyelamatkan nyawa bagi pasien Covid-19 yang sakit kritis.
Para peneliti yang dipimpin oleh tim dari Universitas Oxford memberikan deksametason kepada lebih dari 2.000 pasien Covid-19 yang sakit parah yang dirawat di rumah sakit.