Berita Salatiga
21 Orang di Salatiga Terjangkit Demam Berdarah, Temuan Terbanyak di Kelurahan Ini
Kepala Dinas Kesehatan Kota (DKK) Salatiga Siti Zuraidah mengatakan pada periode bulan Juni 2020 telah ada temuan kasus sebanyak 21 orang positif meng
Penulis: M Nafiul Haris | Editor: galih permadi
TRIBUNJATENG.COM, SALATIGA-Di tengah pandemi virus Corona (Covid-19) yang belum benar-benar mereda di Kota Salatiga, temuan kasus demam berdarah dengue (DBD) telah menjangkiti sedikitnya 21 orang.
Kepala Dinas Kesehatan Kota (DKK) Salatiga Siti Zuraidah mengatakan pada periode bulan Juni 2020 telah ada temuan kasus sebanyak 21 orang positif mengalami DBD.
"Dari total 21 kasus DBD itu, tersebar pada 16 kelurahan.
• Mengintip Kekayaan John Kei, Rumah dan Mobil Harga Miliaran, Berseteru karena Masalah Tanah
• Inilah Sosok Istri John Kei, Tetangga Ungkap Kebiasaanya Seperti yang Dilakukan Suami
• Mbah Kung Kakek Sugiono Indonesia Asli Surabaya Ngekos di Semarang
• Bocah Sukoharjo Keasyikan Gowes dari Desa ke Kota, Tak Terasa 33 Km dan Tersesat
Terbanyak temuan di Kelurahan Kutowinangun Lor yakni 4 kasus.
Kemudian, 2 kasus masing-masing di Sidorejo Kidul dan Mangunsari," terangnya kepada Tribunjateng.com, Rabu (24/6/2020)
Menurut Zuraidah, sedangkan sisanya dari 21 kasus itu tersebar pada wilayah kelurahan lainnya dengan prosentase masing-masing ditemukan satu kasus warga yang terjangkit DBD.
Ia menambahkan, adanya gejala yang hampir mirip dengan warga terpapar virus Corona seperti demam diharapkan tidak membuat masyarakat panik.
"Gejala awal yang sama dengan orang terkena Covid-19 dengan positif DBD karena disertai demam supaya tidak anggota keluarga atau masyarakat menjauhi," katanya
Dikatakannya, situasi pandemi Covid-19 diakui membuat masyarakat sulit membedakan gejala awal seseorang mengalami sakit karena gigitan nyamuk Aedes Aegypti.
Zuraidah menjelaskan, orang sakit karena Covid-19 selain demam juga diikuti sesak nafas karenanya perlu dilakukan cek laboratorium nantinya hasil anamnesa akan menjawab.
"Sedangkan DBD ada rasa nyeri pada ulu hati, maka diperlukan pemeriksaan tourniquet. Nampak juga bintik-bintik kemerahan dan mimisan. Sedangkan covid-19 dibuktikan lewat rapid test atau swab," ujarnya
Kepala DKK Salatiga mengimbau masyarakat menerapkan pola hidup bersih dan meningkatkan pemberantasan sarang nyamuk (PSN) dengan cara mengubur barang bekas tidak terpakai. Kemudian, menutup tempat penampungan air, menguras dan membersihkan bak mandi minimal seminggu sekali.
Lebih lanjut, masyarakat juga dapat memanfaatkan pemberantasan nyamuk secara biologi dengan memelihara ikan pemakan jentik di bak dan kolam atau tanaman pengusir nyamuk seperti minyak sere, lavender dan sebagainya. (ris)
• Viral Petugas Dishub Dikeroyok Rombongan Pengantar Jenazah
• Update Virus Corona Kota Semarang Rabu 24 Juni 2020, Pasien Positif Tembus 600 Kasus
• Aurel dan Atta Halilintar Ingin Pecahkan Rekor, Nikah di Stadion GBK Biaya Catering Rp 25 Miliar
• Elektabilitas Turun Selama Pandemi, Ini Jawaban Bakal Calon Wali Kota Solo, Purnomo