Berita Kudus
Tak Bisa Manggung, Biduan Dangdut Asal Kudus Ini Banting Setir Jualan Masker
Sejumlah biduan dangdut mendesak pemerintah daerah dapat memberikan izin pertunjukan konser di Kabupaten Kudus.
Penulis: raka f pujangga | Editor: muh radlis
TRIBUNJATENG.COM, KUDUS - Sejumlah biduan dangdut mendesak pemerintah daerah dapat memberikan izin pertunjukan konser di Kabupaten Kudus.
Pasalnya banyak biduan dangdut di Kabupaten Kudus banting stir sejak tak bisa menggelar konser di tengah penyebaran wabah covid-19.
Hal tersebut membuat banyak biduan dangdut yang memilih untuk banting stir untuk mencukupi kebutuhan hidup.
• Mengintip Kekayaan John Kei, Rumah dan Mobil Harga Miliaran, Berseteru karena Masalah Tanah
• Inilah Sosok Istri John Kei, Tetangga Ungkap Kebiasaanya Seperti yang Dilakukan Suami
• Lama Mengganjal, Ini Awal Mula Persoalan Tanah yang Membuat John Kei Merasa Dikhianati Nus Kei
• Mbah Kung Kakek Sugiono Indonesia Asli Surabaya Ngekos di Semarang
Biduan Dangdut Kudus, Ermawati (30) warga Mlati Lor, Kecamatan Kota, Kabupaten Kudus mengatakan, sejak adanya penyebaran covid-19 tersebut membuatnya tidak bisa menyanyi di atas panggung.
Sehingga aktivitasnya saat ini adalah berjualan alat pelindung diri (APD) seperti masker dan face shield.
"Aktivitasnya sekarang saya jualan online, masker, face shield. Saya jual face shield grosir lebih murah cuma Rp 10 ribu, kalau di pasaran Rp 15 ribu," jelas dia, Rabu (24/4/2020).
Pekerjaan apapun dilakoninya agar bisa menyambung hidup. Bahkan saat penjualan masker mulai turun, dia beralih kini menjual beras.
"Sekarang masker sudah adem penjualannya ya, jadi saya sekarang berjualan beras," jelas pemilik nama panggung Irma Glow itu.
Dia berharap, Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Kudus bisa kembali memberikan izin kegiatan keramaian.
Pasalnya kegiatan yang mengumpulkan banyak orang selama pandemi dalam tiga bulan lalu tersebut dilarang pemerintah.
"Saya terdampak sekali, biasanya seminggu bisa manggung dua sampai tiga kali. Tetapi sekarang nggak bisa sama sekali," ujar dia.
Kerugiannya selama masa pandemi ini bisa mencapai Rp 12 juta sebulan. Pasalnya dalam sekali manggung, Irma bisa mendapatkan bayaran hingga sebesar Rp 1 juta.
"Sekali manggung itu bayaran saya Rp 1 juta, kalau seminggu bisa dua sampai tiga kali manggung lumayan uangnya," jelas dia.
Apalagi, Irma saat ini sudah memiliki grup musik dangdut yang bernama Ladies Royal berjumlah 12 orang anggota.
Jumlah tersebut terdiri dari pemusik dan penyanyi yang biasanya panen pertunjukan seusai bulan Ramadan ini.