Wonosobo Hebat
Selamat Datang di Superhub Pemkab Wonosobo

Wabah Virus Corona

Ratusan Warga Cegat Mobil Ambulans Jenazah Positif Corona, Jasad Diambil, Peti Diletakkan di Jalan

Sebuah mobil ambulans yang mengangkut jenazah Covid-19 dicegat ratusan warga saat sedang melintas di Jalan Jenderal Sudirman

Editor: galih permadi
(KOMPAS.COM/RAHMAT RAHMAN PATTY)
Tim gugus Tugas Covid-19 menyiagakan sebuah mobil ambulans untuk membawa kembali jasad pasien Covid-19 yang sebelumnya diambil paksa pihak keluarga, Jumat (26/6/2020). Upaya membawa kembali jenazah Covid-19 itu ikut dikawal ratusan anggota polisi di kawasan tersebut 

“Keluarga inti itu sudah setuju mereka mau pengamanan dengan cepat dan mereka mau di tempat yang mereka tunjuk, di Warasia katanya tentu dengan protokol kesehatan,” kata dia.

Kapolresta Pulau Ambon dan Pulau-Pulau Lease, Kombes Pol Leo Surya Nugraha Simatupang yang diwawancarai wartawan di lokasi kejadian mengaku insiden itu terjadi diduga karena warga salah paham.

“Kami masih tunggu dari rumah sakit untuk memproses ulang, tadi saya lihat mungkin ada salah paham ya dengan masyarakat,” ujar dia.

Saat disinggung apakah ada pihak yang sengaja memprovokasi keluarga korban, Leo menuturkan sementara diselidiki

. “Itu nanti kami lihat perkembangannya, tapi sementara kami atur satu persatu dulu kami harapkan ini bisa secepatnya diproses, yang penting jenazahnya diproses dan dikembumikan dulu,” ungkap dia.

Hingga berita ini ditayangkan, tenaga medis yang menggunakan APD lengkap masih menunggu keluarga menyerahkan kembali jasad pasien Covid-19 itu untuk dibawa ke lokasi pemakaman.

Terjadi di Blora

 Seratusan orang menggeruduk klinik tempat rujukan pasien corona Covid-19 di Desa Klopoduwur, Kecamatan Banjarejo, Kabupaten Blora, Selasa (16/6/2020).

Mereka nekat menjemput paksa anggota keluarga yang dirawat akibat terinfeksi virus corona.

Kejadian ini disesalkan Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo.

Ia meminta agar Pemkab Blora memastikan bahwa pasien yang dijemput dan pulang itu melakukan isolasi di rumah dengan protokol kesehatan yang ketat.

"Kemarin saya kontak pak bupati dan wakil bupati.

Ada informasi keluarga pasien tidak sabar karena lama tidak sembuh.

Karena mungkin menganggap mereka orang tanpa gejala (OTG), maka memaksa dibawa pulang," kata Ganjar dalam keterangan tertulis, Rabu (17/6/2020).

Akhirnya, kata dia, disepakati pasien dibawa pulang.

Sumber: Kompas.com
Halaman 2 dari 3
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved