Berita Semarang
Ada 2 Versi, Masyarakat Bingung Jamur Enoki Mana yang Dilarang Dikonsumsi
Sedangkan jamur enoki yang beredar di masyarakat tidak hanya diimpor dari Korea Selatan, melainkan juga ada yang diimpor dari Tiongkok
Penulis: Dhian Adi Putranto | Editor: muslimah
TRIBUNJATENG.COM, SEMARANG - Pemerintah telah memutuskan untuk menarik dan memusnahkan jamur enoki yang beredar di masyarakat.
Hal itu dikarenakan jamur yang diimpor dari Korea Selatan itu tercemar oleh Bakteri Listeria Monocytogenes yang menyebabkan wabah Listeria di beberapa negara.
Kebijakan hal itu membuat para pedagang jamur enoki di Jawa tengah yang selama ini berjualan menjadi kebingungan.
Neni seorang pedagang jamur enoki mengatakan bahwa jamur enoki yang dimusnahkan yakni jamur enoki yang diimpor dari Korea Selatan.
Sedangkan jamur enoki yang beredar di masyarakat tidak hanya diimpor dari Korea Selatan, melainkan juga ada yang diimpor dari Tiongkok.
"Pemerintah hanya menyebutkan jamur enoki dari Korea selatan yang diproduksi, PT Green Ltd (yang ditarik dan dimusnahkan). Untuk kemasannya seperti apa tidak diketahui.
Padahal jamur enoki yang beredar dan dijual ada yang juga berasal dari Tiongkok. Punya saya dari Tiongkok," terangnya, Sabtu (27/6).
Ia menambahkan bahwa tidak ada penjelasan secara mendetail terkait merek jamur enoki yang dilarang dan dimusnahkan ia dan masyarakat lainnya menjadi bingung.
Alhasil warga menganggap semua jamur enoki yang beredar itu tercemar oleh bakteri tersebut.
"Selama ini pembeli saya pun tidak ada yang mengalami sakit setelah mengkonsumsi jamur enoki, biasanya mereka pakai untuk campuran makanan Suki," terangnya
Sementara itu, Kepala Dinas Ketahanan Pangan Jateng, Agus Wariyanto mengatakan meski terkonfirmasi tercemar bakteri listeria, namun hingga saat ini belum terjadi wabah listeriosis di Jawa Tengah.
Pemerintah pun juga langsung bertindak sigap dengan menghentikan dan melakukan penarikan serta pemusnahan jamur enoki yang diimpor dari Korea Selatan.
"Saat ini masih ada yang beredar di masyarakat, namun jika penjualannya melalui offline ( supermarket, pendagang pasar) bisa langsung dilakukan penarikan, namun yang dikhawatirkan yakni penjualan melalui online, maka dari itu masyarakat dihimbau untuk mewaspadai dalam membeli jamur enoki," katanya. (*)
:quality(30):format(webp):focal(0.5x0.5:0.5x0.5)/jateng/foto/bank/originals/jamur-enoki.jpg)