Berita jakarta
34 Tahun Berkarya di Tribun-Network dan Kompas Gramedia. Sang Legenda Herman Darmo Purnatugas
Selalu senyum dan ceria wajahnya saat bertemu orang. Itu bagian kecil gambaran betapa kenyang pengalaman HD berkarya selama 39 tahun.
TRIBUNJATENG.COM -- Selalu senyum dan ceria wajahnya saat bertemu orang. Itu bagian kecil gambaran betapa kenyang pengalaman HD berkarya selama 39 tahun.
Dia konsisten mengutamakan kualitas konten produk media massa dan sukses mengawal transisi dari media massa konvensional menuju digital.
Setelah merayakan ulang tahunnya ke-66 pada 11 Juni lalu, H Herman Darmo akhirnya resmi purnakarya atau pensiun dari Tribun-Network. Sosok fenomenal dan sentral dalam melahirkan dan membesarkan media-media grup Tribun di daerah tersebut mengakhiri pengabdiannya setelah 34 tahun berkarya di grup Kompas Gramedia.
Banyak ucapan terima kasih dan nostalgia yang ditujukan kepada Herman Darmo (HD) atas dedikasi puluhan tahunnya bersama Tribun-Network dan Kompas Gramedia. Herman Darmo pun menyambut itu semua dengan kesan positif.
"Saya kira ini bukan perpisahan. Tidak perlu kita bersedih, karena saya masih merasa selama ini yang melekat ketika saya bekerja adalah bagian redaksi," kata Om HD, begitu ia biasa disapa dalam pertemuan virtual dalam rangka pelepasan purna karya dirinya, Selasa (30/6).
Herman Darmo tak menampik akan selalu berhubungan dan berkirim kabar kepada para kolega di Tribun-Network. Di samping kedekatan dengan para rekan redaksi, teknologi memungkinkan ia untuk tetap dekat dengan Tribun-Network.
"Saya menghargai pendapat banyak pihak bahwa sebagian besar hidup saya melekat di luar print. Pengalaman-pengalaman di cetak lebih banyak melekat di saya," kata Herman.
Seluruh jaringan Tribun-Network, yakni 24 koran di 22 kota di Indonesia, plus puluhan media daring di bawah naungan Tribun Network ikut melepas Herman Darmo memasuki masa purna karyanya. Bahkan, ucapan terima kasih juga disampaikan Lilik Oetama selaku CEO Kompas Gramedia.
"Saya memberikan penghargaan setinggi-tingginya dan terima kasih sebanyak-banyaknya atas pengabdian dan loyalitas yang diberikan Mas Herman selama ini.
Loyalitas Mas Herman selama ini tanpa cela. Keluarga besar Kompas Gramedia sangat kehilangan dengan purna baktinya beliau," kata Lilik.
Herman Darmo mulai kepincut dunia jurnalistik sejak kuliah S1 di Fakultas Ilmu Sosial dan Politik (FISIP) Universitas Indonesia, Jakarta pada 1977.
Setelah lulus kuliah pada tahun 1981 ia sempat bekerja sebagai peneliti di Direktorat Analisis Sistem, Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi (BPPT). Tiga tahun kemudian ia hijrah ke surat kabar Kompas.
Di sana ia sempat menjadi Kepala Dokumentasi Perpustakaan dan juga reporter.
Pada tahun 1986 Kompas mulai mengembangkan sayap ke daerah-daerah di Indonesia lewat Pers Daerah alias Persda.
Saat itu, Persda Kompas Gramedia memiliki misi membangun dan memgembangkan koran daerah di Indonesia. Ketika itulah Herman Darmo bergabung ke Persda Kompas Gramedia. Ia terpilih dalam tim persiapan penerbitan koran-koran di daerah tersebut.