Virus Corona Jateng
Jumlah Kasus Corona di Kota Semarang Meningkat, 3 Perusahaan Sumbang Klaster Baru
Jumlah kasus positif Covid-19 di Kota Semarang semakin meningkat. Wali Kota Semarang, Hendrar Prihadi menyebutkan, hingga Minggu (5/7/2020)
Penulis: Eka Yulianti Fajlin | Editor: galih permadi
TRIBUNJATENG.COM, SEMARANG - Jumlah kasus positif Covid-19 di Kota Semarang semakin meningkat.
Wali Kota Semarang, Hendrar Prihadi menyebutkan, hingga Minggu (5/7/2020) malam jumlah pasien positif Covid-19 di Kota Semarang hingga Minggu malam sebanyak 718 orang.
Angka pasien sembuh sebanyak 934 orang, sedangkan angka kematian ada 135 orang.
• Polisi Lari Dikejar Bandar Judi Sabung Ayam: Anggota Nyaris Ditikam Pakai Pecahan Botol Kaca
• 47 Orang Meninggal Kecelakaan di Sragen, Ini Kata AKP Sugiyanto
• Sejak Ayu Ting Ting Terkenal, Ayah Ojak Tak Pernah Ambil Gajinya 9 Tahun
• Pemerintah Kota Semarang Perpanjang Masa PKM Hingga Batas Waktu Belum Ditentukan
Hendi, sapaan akrabnya, mengatakan, ada banyak faktor yang menyebabkan peningkatan angka kasus positif Covid-19 di Kota Semarang.
Hal yang paling terlihat yakni adanya tes massal yang dilakukan sejak enam pekan yang lalu.
"Kami semakin sering masuk ke pasar, mall, dan tempat kumpul. Maka, kemungkinan mendapatkan OTG (orang tanpa gejala) semakin besar.
Terbukti, ruang karantina di diklat dan rumah karantina hampir penuh. Mereka adalah orang sehat tapi waktu dirapid atau swab hasilnya positif.
Kemudian, dilakukan terapi yang diharapkan bisa negatif, sehat, dan tidak melakukan penularan di lingkungan mereka," jelas Hendi saat memberikan keterangan pers, Minggu (5/7/2020).
Menurutnya, peningkatan kasus Covid-19 di Kota Semarang lebih banyak dari hasil tracing yang dilakukan terhadap kontak erat.
Sedangkan, pasien dalam pengawasan (PDP) memang ada namun jumlahnya tidak begitu besar.
"Umumnya, begitu tes mereka (yang PDP) positif dan langsung masuk ruang isolasi untuk dilakukan penanganan medis.
Banyak yang membawa penyakit penyerta. Misal tipes, dicek positif.
Demam berdarah dicek juga ada. Ini PR yang cukup sulit adalah menyembuhkan pasien seperti itu," katanya.
Dia menegaskan, tes akan masih ditingkatkan dan masih memberlakukan tes massal termasuk tracing.
Sementara, Kepala Dinas Kesehatan Kota Semarang, Moh Abdul Hakam menambahkan, pihaknya terus mengejar kontak erat karena dari kontak erat ini masih banyak yang ditemukan kasus positif.