Berita BMKG
Mendadak Hujan di Jawa Tengah Dampak Fenomena Alam Aphelion? Ini Jawaban BMKG
Bumi baru saja melintasi titik terjauhnya dari matahari atau disebut Aphelion.
Penulis: Dhian Adi Putranto | Editor: galih permadi
Ada juga potensi hujan ringan hingga sedang tidak merata di wilayah pegunungan tengah Jateng pada sore hari.
Sementara itu, laman resmi prakiraan cuaca secara rinci menyebutkan wilayah yang mengalami hujan serta peringatan dini gelombang tinggi air laut.
Wilayah Temanggung dan Wonosobo berpotensi mengalami hujan lokal pada siang hari.
Sedangkan pada malam hari, hujan sedang bisa saja terjadi di sejumlah wilayah.
Wilayah itu yakni Banjarnegara, Cilacap, Kebumen, Purbalingga dan Purwokerto.
Wilayah lainnya akan cerah berawan dan berawan pada sepanjang hari.
“Potensi tinggi gelombang 1.25 - 2.5 m di wilayah Perairan Utara Jateng dan 4.0 - 6.0 m di wilayah Perairan Selatan Jateng,” tulis BMKG.
Suhu udara di seluruh wilayah mulai dari 19 dan mencapai 34 derajat Celcius.
Kelembapan udara di seluruh wilayah berkisar antara 55 hingga 95 persen.
Perlu diketahui, wilayah Jawa Tengah sendiri sudah memasuki masa musim kemarau pada Mei 2020 lalu.
Hal itu diungkapkan oleh Kepala BMKG Stasiun Klimatologi Semarang Tuban Wiyoso.
“Memasuki musim kemarau, diimbau kepada masyarakat untuk waspada potensi cuaca ekstrem saat masa transisi atau pancaroba.
Misalnya hujan lebat tiba-tiba dengan intensitas sedang-lebat, dalam durasi pendek yang disertai angin kencang, dan petir.
Kadang didahului dengan dengan hujan es dan angin puting beliung,” ungkapnya pada Senin (30/3/2020) lalu.
Bagi Anda yang akan beraktivitas di wilayah Jateng, harap gunakan peralatan yang sesuai dengan cuaca yang diprakirakan di atas.