Wonosobo Hebat
Selamat Datang di Superhub Pemkab Wonosobo

Berita Tegal

Senin Siswa Baru SD dan SMP di Kabupaten Tegal Mulai Berangkat ke Sekolah

Siswa baru pada Sekolah Dasar (SD) dan Sekolah Menengah Pertama (SMP) di Kabupaten Tegal, akan memulai kegiatan belajar pada Senin (13/7/2020) hingga

Penulis: Desta Leila Kartika | Editor: muh radlis
TRIBUN JATENG/DESTA LEILA KARTIKA
Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Dikbud) Kabupaten Tegal, Akhmad Wasari, di ruang kerjanya Rabu (8/7/2020) kemarin. 

TRIBUNJATENG.COM, SLAWI - Siswa baru pada Sekolah Dasar (SD) dan Sekolah Menengah Pertama (SMP) di Kabupaten Tegal, akan memulai kegiatan belajar pada Senin (13/7/2020) hingga Sabtu (18/7/2020) mendatang.

Informasi ini disampaikan Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Dikbud) Kabupaten Tegal, Akhmad Wasari, di ruang kerjanya Rabu (8/7/2020) kemarin.

Wasari menjelaskan, kebijakannya membuka kembali aktivitas belajar di sekolah secara terbatas bagi siswa baru tersebut, dimaksudkan untuk mengenalkan siswa pada lingkungan sekolahnya dan pola pembelajaran selama masa pandemi.

Rencananya, siswa baru tersebut akan menjalani masa orientasi selama satu minggu untuk menyesuaikan diri dengan sekolahnya, termasuk pengenalan dengan guru dan sesama siswa lainnya.

“Rencananya, siswa baru tersebut akan masuk selama satu minggu sebelum diliburkan untuk melanjutkan tugas belajarnya dari rumah. Setelahnya, mereka akan masuk kembali sampai ada pengumuman berikutnya. Untuk SD, berarti hanya kelas satu yang masuk, sedangkan SMP hanya kelas tujuh. Selain menjalani masa orientasi, juga ada pengurusan administrasi yang perlu dilakukan siswa,” papar Wasari, dalam rilis yang diterima Tribunjateng.com, Kamis (9/7/2020).

Wasari yang juga menjabat Ketua PGRI Kabupaten Tegal menyampaikan, pelaksanaan kegiatan belajar mengajar di masa orientasi siswa baru ini, akan menerapkan pedoman protokol kesehatan secara ketat.

Sementara itu, menanggapi pertanyaan tentang jadwal masuk sekolah di masa pandemi ini, Wasari mengungkapkan, pihaknya baru menyiapkan skenario shifting atau siswa masuk sekolah dengan sistem bergilir.

Skenario tersebut akan diberlakukan pada bulan Agustus, dengan catatan, masing-masing sekolah harus memiliki izin dari pihak komite sekolah.

Wasari mensimulasikan pola pergantian belajar untuk siswa SD. Menurutnya, jika dalam satu kelas terdapat 30 siswa, maka di hari pertama, hanya siswa dengan nomor presensi 1 sampai 15 saja yang masuk.

Hari berikutnya, siswa dengan presensi 16 sampai 30 yang masuk, sementara siswa dengan presensi 1 sampai 15 belajar di rumah, begitu seterusnya.

Berbeda dengan SD, pola shifting di tingkatan SMP akan menerapkan shifting kelas.

Wasari mencontohkan, untuk kelas 7, seluruh siswanya masuk sekolah di minggu pertama dengan memanfaatkan ruang kelas yang ada di sekolah, sampai syarat physical distancing bisa
terpenuhi.

Sementara siswa kelas 8 dan 9 belajar di rumah.

“Berikutnya di minggu kedua, siswa kelas 8 masuk sekolah, sementara siswa kelas 7 dan 9 belajar di rumah. Siswa kelas 9 baru masuk di minggu ketiga saat siswa kelas 7 dan 8 belajar di rumah. Demikian seterusnya pola shifting kelas ini akan diberlakukan,” terang Wasari.

Wasari menegaskan, pihaknya tidak memaksakan diri siswanya masuk sekolah dan melakukan pembelajaran tatap muka, jika memang orangtua siswa tidak mengizinkan anaknya masuk sekolah. Toh kegiatan pembelajaran di sekolah masih tetap bisa diikuti siswa secara daring.

Sumber: Tribun Jateng
Halaman 1 dari 2
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved