Berita Semarang
Siswo Mampu Jual 60 Kelapa Wulung Setiap Hari Selama Pandemi Corona
Pandemi Covid-19 rupanya tak hanya membawa berkah bagi para penjual ramuan rempah.
Penulis: Idayatul Rohmah | Editor: muh radlis
TRIBUNJATENG.COM, SEMARANG - Pandemi Covid-19 rupanya tak hanya membawa berkah bagi para penjual ramuan rempah.
Penjual kelapa wulung pun juga merasakan berkahnya.
Hal itu salah satunya diakui Siswo Utomo (63), penjual kelapa wulung di jalan Kanal, Semarang Selatan, Semarang.
• Viral Tukang Parkir di Subang Tiba-tiba Datang Minta Uang Padahal Motor Tidak Parkir
• Pengakuan Tersangka Pembunuh Vanny Yulianita Akhirnya Motifnya Terungkap
• Update Virus Corona Kota Semarang Kamis 9 Juli 2020, Pasien Positif Kembali Turun
• Kisah Kalistru Momode, Anak Timor Leste yang Diambil Tentara Indonesia pada Masa Perang
Siswo yang mengaku telah berjualan kelapa wulung sejak tahun 1989 itu menyebut, dirinya dapat menjual 60 buah kelapa wulung setiap harinya.
"Selama pandemi virus corona ini memang penjualan paling deras (laris).
Sehari bisa jual sampai 60 buah.
Kalau penjualan sebelum ada virus corona rata-rata 40 buah," ungkap Siswo kepada tribunjateng.com, Kamis (9/7/2020).
Menurut Siswo, penjualan kelapa wulung selama pandemi ini memang meningkat.
Hal itu karena kata dia, banyak masyarakat yang percaya kelapa jenis ini dapat meningkatkan imunitas tubuh.
Wajar saja, jelas dia, kelapa wulung di tempatnya itu laris selama pandemi ini karena dipercaya dapat menangkal virus corona.
"Penjualan kelapa wulung di tempat saya laris sejak lima tahunan lalu.
Awal ceritanya dulu Pak Jokowi mencari degan wulung.
Kemudian setelah itu banyak yang cari.
Banyak yang percaya kelapa wulung dapat mengobati berbagai penyakit seperti liver, tifus, dan lainnya.
Selama ada virus corona ini terlihat peningkatannya," jelasnya.
Lantas Siswo mengungkapkan, kelapa jenis wulung ini berbeda dengan kelapa atau degan pada umumnya.
Perbedaan tersebut di antaranya terletak pada ukuran, warna kulit bagian dalam, dan isi dari kelapa.
Dari segi ukuran, kata Siswo, kelapa wulung memiliki ukuran lebih kecil dibandingkan degan pada umumnya.
Sementara dari segi warna, kelapa wulung memiliki warna merah mudah. Berbeda dengan kulit dalam degan biasa yang berwarna putih kecoklatan.
"Kemudian kalau isi, kelapa wulung airnya saja. Sedangkan degan pada umumnya ada dagingnya," lanjutnya.
Lebih lanjut Siswo menyebut, kendati berbeda jenis, namun harga kelapa wulung ini dijual sama dengan kelapa atau degan pada umumnya.
Harga tersebut yakni Rp 10 ribu perbuah.
"Harganya sama, Rp 10 ribuan," tukasnya. (idy)
• Sinergitas Polri dan TNI Tarik Gerobak Bermuatan Penuh Batu di Kebumen
• Ratusan Seniman Gelar Aksi di Alun-alun Pati Tuntut Izin Pementasan
• Kasmani Cabuli Anaknya hingga 18 Kali, Alasannya Depresi DiPHK
• Anggota Polsek Karanganyar Kebumen Bantu Tentara Perbaiki Markas Komando