Liga 2
Liga 2 Akan Dilanjutkan Oktober 2020? Ini Kata Manajer Persekat Tegal
Semenjak wabah pandemi Corona masuk ke Indonesia, berimbas pertandingan sepak bola dari Liga 1 sampai 3 harus berhenti total sementara waktu.
Penulis: Desta Leila Kartika | Editor: galih permadi
TRIBUNJATENG.COM, SLAWI - Semenjak wabah pandemi Corona masuk ke Indonesia, berimbas pertandingan sepak bola dari Liga 1 sampai 3 harus berhenti total sementara waktu.
Hal ini tentu mengubah semua jadwal yang sudah dipersiapkan sejak awal, termasuk tim kebanggaan warga Kabupaten Tegal Persekat yang berlaga di Liga 2.
Meski beberapa waktu lalu beredar kabar yang menyebut pertandingan Liga 2 akan mulai lagi pada pertengahan Oktober 2020, namun hal tersebut dibantah manajer Persekat, Mohammad Ersal Aburizal.
• Ketua KPU Diduga Selingkuh Langsung Diberhentikan: Tak Bisa Jaga Kehormatannya
• BREAKING NEWS : Pemuda Tembalang Semarang Tewas Gantung Diri, Sang Kakek Meninggal Serangan Jantung
• BREAKING NEWS: Putra Ketiga KH Maimoen Zubair Gus Kamil Wafat
• Innalillahi Wa Innailaihi Rojiun, Putra Ketiga Mbah Moen Gus Kamil Meninggal Dunia di RSUD Rembang
Ia mengatakan belum pasti kalau pertengahan Oktober 2020 betul-betul mulai pertandingan.
Mengingat belum ada keputusan atau surat resmi dari Persatuan Sepak Bola Seluruh Indonesia (PSSI).
"Kami sifatnya masih menunggu kabar dari pusat, tapi semisal pertandingan Liga 2 dilanjutkan kami dari Persekat siap," tutur Ersal, pada Tribunjateng.com, Minggu (12/7/2020).
Sampai saat ini, lanjut Ersal, baik dari pihak PSSI atau pun PT Liga Indonesia Baru (LIB)belum memberikan keputusan final pertengahan Oktober 2020 Liga 2 akan dilanjutkan atau tidak.
Selain itu, beberapa daerah yang berpotensi menjadi tuan rumah, saat ini jumlah kasus positif covid-19 tinggi.
Di antaranya seperti di Jawa Barat dan Jawa Timur.
"Jadi pertandingan untuk Liga 2 pada pertengahan Oktober nanti itu sifatnya baru sekedar wacana.
Begitu pun pertandingan Liga 1 yang rencananya pada akhir September 2020.
Tapi untuk turunan kebijakannya belum muncul, maka dari itu kami masih menunggu putusan final nya seperti apa," jelasnya.
Ersal mengatakan pemain Persekat sampai saat ini masih latihan secara mandiri di rumah masing-masing.
Meskipun para pemain Persekat latihan di tempat masing-masing, namun Ersal menegaskan, dari tim manajemen atau pun pelatih tetap memantau dan mengontrol.
"Harapan saya ya segera saja diputuskan, kalau memang pasti lanjut dan uang (dana) nya ada ya ayo lanjut.
Karena kami benar-benar tidak ada pemasukan, sponsor berhenti semua, kegiatan komersialisasi juga tidak jalan, bahkan gaji untuk pemain dan lain-lain pun istilahnya talangan dari mana-mana.
Jadi ya kami cukup kesulitan," ungkapnya.
Terkait protokol kesehatan yang harus dilakukan semisal pertandingan memang berlanjut, Ersal mengatakan sudah disosialisasikan oleh pusat.
Di antaranya nanti ada pemeriksaan rapid tes dan tes swab bagi pemain yang katanya dibiayai oleh PSSI.
Selain itu, untuk penonton masih dikaji.
Yaitu semisal pertandingan berlangsung di zona hijau dan sudah menerapkan new normal penonton bisa datang langsung.
Tapi kapasitasnya dikurangi atau dibatasi.
"Jadi semisal jumlah penonton yang boleh langsung ke lokasi pertandingan hanya 30 atau 50 persen dari jumlah biasanya.
Selain itu perlu saya sampaikan, jadi ada draft yang sepertinya sudah final yaitu terkait gaji pemain boleh dipotong menjadi 60 persen saja gajinya.
Mengingat kondisi yang masih sulit ini, minimal gaji yang diterima yaitu UMR daerah masing-masing," terang Ersal. (dta)
• Kisah Nenek Paiyem Sragen Masih Semangat Jalan Kaki Jualan Gayung : Artone Dingge Putu-putu
• Ruben Onsu Bicara Soal Uang Bulanan untuk Sarwendah, Nikita Mirzani Terheran-heran
• Innalillahi Wa Innailaihi Rojiun, Ayah Ivan Gunawan Meninggal Dunia
• Risma Siapkan Perlengkapan Sekolah Anaknya Meski Jadwal Pembelajaran Langsung Belum Ditetapkan