Liputan Khusus
Semarang Surga Togel Hari Ini? Pembeli Sepi Penjual Ramai, Pengecer Banting Harga Buka di Tepi Jalan
Pengecer togel di Semarang hari ini makin terang-terangan, persaingan ketat keuntungan persenan kecil
Sejak adanya pandemi Covid-19, Budreg lebih memilih untuk berhenti bermain togel. Selain sedang kesulitan ekonomi, dia juga ingin menghentikan kebiasaan buruknya itu. Ia menganggap, uang dari hasil togel tidak pernah ada manfaatnya.
"Misal dapat ya uang itu hilang enggak jelas. Ekonomi saya juga gini-gini aja. Masih susah buat bayar anak sekolah. Makannya lebih baik berhenti saja," tutupnya.
Beda lagi pengalaman Budi warga Simongan. Budi (bukan nama sebenarnya) ditemui Tribun Jateng di Simongan menyebut kebanyakan admin di kios togel adalah perempuan. Alasannya tidak diketahui secara pasti, namun penilaiannya sebagai upaya pemanis atau menarik konsumen.
Dia menyebut ada lapak togel besar berlokasi tak jauh dari rumahnya. Lapak itu sudah lama ada dan pemasang atau pemain makin ramai. Bahkan dalam sehari omzet mencapai puluhan juta. Lapak itu beroperasi mulai pukul 11.00 hingga pukul 23.00.
Pemilik atau pengecer adalah warga Sampangan namun menyewa kios di lokasi tersebut. Satu keluarga menekuni agen togel. Budi mengetahui betul bagaimana geliat judi togel di Semarang. Bahkan ia sempat menjadi pengecer sebentar namun terpaksa tutup karena sepi pembeli.
"Kalau usaha ini susahnya di awal, keuntungan tidak seberapa karena kan konsumen sepi. Tapi kalau sudah punya banyak pelanggan ya enak," tutur dia.
Menurutnya Semarang merupakan surga bagi judi togel. Kota besar seperti Jakarta saja beroperasi tidak begini. Di Kota Semarang orang berani buka kios di pinggir jalan sambil melayani pembeli togel, layaknya jualan handphone.
"Saya pernah ajak teman dari Jakarta ke Semarang senang banget dia. Karena mudah menemukan penjual togel di sini," kata Budi.
Dijelaskannya bahwa menjadi pengecer judi togel bisa dibilang bisnis risiko kecil. Sebab tidak butuh modal, hanya mencatat transaksi yang terjadi. Sedangkan jika ada konsumen tembus hadiahnya dikucurkan langsung dari bandar. Bahkan pengecer juga mendapat persenan.
Keuntungannya menjadi pengecer mengambil 20 persen dari omzet harian. Ketika mendekati waktu tutup biasanya ada orang suruhan yang mengambil rekapan dan omset hari itu juga. Ia bertugas menyerahkannya kepada pengepul.
Untuk bisa menjadi pengecer pun syaratnya mudah. Cukup menyertakan foto copy KTP proses pendataan sebagai member. Fungsinya jika terjadi gangguan maka akan dilindungi oleh bandar.
"Karena jadi anggota pengecer kalau ada apa-apa aman. Kamu mau, saya bisa daftarkan ga perlu modal kok, kan udah dari bandar?,” kata dia kepada Tribun Jateng. Dia menyebut jika ada pengecer kena gerebek ditangkap polisi hukumannya juga tak lama. Dan keluarga pengecer itu akan dinafkahi oleh sang bandar.
Pantauan Tribun Jateng terdapat pengecer atau penjual togel buka kios untuk menyamarkannya. Orang datang ke kios itu tak mencurigakan bahwa mereka akan beli togel. Lokasi kios tersebut tak jauh dari kantor polisi. Pelanggan sudah paham bahwa kios itu juga nyambi jualan togel.
Beralih Jualan Makanan
Seorang pengecer togel di Pucanggading sebut saja Harso sudah tiga bulan ini tidak proaktif. Dia mengaku sekarang nggak bisa diharap lagi cari uang melalui jualan togel.
"Sepi Pak sekarang. Nggak kayak dulu. Orang cari pengecer nomor. Sekarang kita yang cari konsumen. Susah dan pembelian cuma sedikit," kata Harso kepada Tribun Jateng, Minggu (12/7).