Berita Banjarnegara
Terpisah 17 Tahun saat Operasi Militer Aceh dan Tsunami, Bapak Anak Asal Banjarnegara Rindu Bertemu
Ingatan warga tentang Mbah Tarsoni, warga Desa Wanadri Kecamatan Bawang Banjarnegara barangkali sudah hilang.
Penulis: khoirul muzaki | Editor: galih permadi
Kabar ini pun membawa memorinya jauh ke belakang.
"Saya waktu itu diantar ke Jawa oleh bapak, setelah itu gak tahu kabarnya," katanya, Senin (13/7/2020).
Turip sempat tinggal bersama orang tuanya di Aceh.
Ia yang masih belia saat itu harus menanggung sedih karena ibunya meninggal.
Tahun 2003 kemudian, Aceh sangat genting.
Konflik pemerintah Indonesia dengan Gerakan Aceh Merdeka (GAM) kian meruncing.
Hingga pemerintah Indonesia di bawah kepemimpinan Megawati saat itu melancarkan operasi militer untuk menumpas GAM.
Di tengah kegentingan itu, Tarsoni memutuskan memboyong anaknya ke pulau Jawa.
Turip masih ingat ayahnya mengantarnya pulang dari daerah konflik Aceh.
Hingga anak itu bisa hidup aman dan damai di kampung halaman.
Tetapi entah kenapa, setelah mengamankan anaknya ke Jawa, Tarsoni memilih kembali lagi ke Aceh yang sedang berdarah.
"Setelah mengantar saya, bapak balik lagi ke Aceh, habis itu ada tsunami,"katanya
Sejak perpisahan itu, Turip tak mengetahui lagi kabar ayahnya.
Keberadaannya pun tak diketahui.
Tarsoni bak hilang di telan bumi, di tanah Aceh yang tidak lagi aman.