Virus Corona Jateng
Baru Sehari Kota Solo Dinyatakan Zona Hitam, Hari Ini Pasien Positif Corona Bertambah 7
Baru satu hari dinyatakan zona hitam, jumlah positif Covid-19 di Solo kembali melonjak sebanyak 7 kasus hari ini, Selasa (14/7/2020).
Kendati demikian, Rudy meminta supaya masyarakat lebih berhati-hati dan tetap menerapkan protokol covid-19 saat menjalankan aktivitas, minimal mengenakan masker, jaga jarak dan sering cuci tangan.
"Solo bukan zona hitam tapi oranye agak kemerah-merahanlah. Sehingga masyarakat wajib hukumnya, waspada," katanya kepada Tribunjateng.com saat ditemui di Balai Kota Solo, Selasa (14/7/2020).
Pemkot Solo bersama Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Kota Solo telah menyampaikan berkali-kali supaya masyarakat tetap mengedepankan protokol kesehatan sebagai upaya antisipasi penyebaran kasus Covid-19.
Terutama di kawasan publik yang berpotensi menghadirkan banyak orang seperti tempat bermain, pasar serta pusat perbelanjaan modern. R
udy mengungkapkan, Pemkot Solo akan memberikan sanksi tegas bagi masyarakat yang abai terhadap protokol kesehatan.
"Salah satunya di Plaza Manahan, mungkin begitu ada kerumunan, semua akan kita swab. Karena tidak mau diatur. Sudah dikasih tanda (jaga jarak), duduknya masih bergerombol. Nanti di Balai Kota juga sama," ungkapnya.
Selain itu, pihaknya juga akan memberlakukan sanksi administrasi dengan menahan KTP selama 14 hari, apabila mendapati masyarakat yang masih nekat bergerombol.
"Bukan berarti pemerintah arogan, tidak. Kita sayang dengan masyarakat. Kalau tidak sayang, ngapaian sih kayak gini," jelas Rudy.
Sebelumnya, setelah adanya penambahan kasus Covid-19 sebanyak 18 kasus dalam sehari pada Minggu (12/7/2020), Kota Solo disebut berstatus zona hitam.
Hal itu disampaikan oleh Ketua Pelaksana Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Solo, Ahyani.
"Ini Solo sudah zona hitam," ucap Ahyani sebagaimana dikutip dari TribunSolo.com.
Sebanyak 15 dari 18 kasus baru Covid-19 di Solo itu merupakan mahasiswa Program Pendidikan Dokter Spesialis (PPDS) Universitas Sebelas Maret (UNS) Solo.
Mereka tengah menempuh pendidikan dokter spesalis di RS Moewardi Solo.
Sebelumnya, 25 mahasiswa PPDS telah dinyatakan terkonfirmasi positif Covid-19 dan kini tengah menjalami perawaran di RS UNS Sukoharjo.
15 diantaranya berdomisili di Kota Solo.