Cerita Budreg Warga Semarang 11 Tahun Gila Togel, Jalani Ritual Bakar Gagak di Bukit Gombel

TRIBUNJATENG.COM, SEMARANG - Kisah-kisah mengenai orang gila judi togel banyak terdengar, satu di antaranya adalah Budreg (bukan nama sebenarnya) seorang warga Kota Semarang.

Ditemui Tribun Jateng, dia mengaku sudah 11 tahun gila togel.

"Kalau dihitung-hitung ya sudah ada 11 tahun. Kalau dirupiahkan mungkin saya sudah mengeluarkan uang Rp 150 jutaan," kata Budreg.

Budreg tak hanya bermain togel secara langsung, dia juga bermain togel online di beberapa situs togel.

• Gempa Selatan Jawa 13 Juli 2020 Bersebelahan Gempa 8.1 M 23 Juli 1943, Pernah Bikin 213 Orang Tewas

• Si Doel Sempat Ditolak Sejumlah Stasiun Televisi, Rano Karno: Yang Nerima Mungkin Kasihan ke Gue

• Biodata Hana Hanifah, Artis FTV yang Dikabarkan Dekat dengan Kriss Hatta

• Ketua KPU Diduga Selingkuh Langsung Diberhentikan: Tak Bisa Jaga Kehormatannya

Bedanya, togel online yang dijalankan Budreg pembayarannya melalui transfer.

"Banyak situs yang bisa. Tinggal cari aja di Google pakai kata kunci togel online. Biasanya ada London Pool, Hongkong Pool, Singapore Pool, Sydney Pool. Banyak kok. Nanti untuk lihat hasilnya bisa di situs," ucapnya.

Sekali bermain, Budreg biasa memasang uang Rp 10 ribu hingga Rp 50 ribu.

Kalau nomor yang dia pilih akhirnya keluar, ia bisa mendapatkan Rp 5 juta.

Tidak setiap kali pasang nomor Budreg mendapatkan hasil, justru lebih banyak tidaknya.

"Dari pada dapatnya, lebih banyak tidaknya. Tapi kalau sudah sekali ikut, rasanya ingin ikut terus karena penasaran adu keberuntungan. Kalau tidak dapat ya mungkin belum rezekinya," tambah dia.

Dirinya tidak berani menyebut lokasi mana saja yang biasa digunakan untuk tempat pasang nomor togel.

Sebab, banyak tempat togel yang justru disembunyikan supaya tak terlalu mencolok di masyarakat.

"Saya tidak berani sebut. Pokoknya adalah," tutur pria yang bekerja serabutan ini.

Supaya nomor yang dipilihnya bisa tembus, terkadang Budreg melakukan hal unik untuk mendapatkan nomor.

Satu di antaranya dengan melakukan ritual bakar burung gagak di Bukit Gombel Semarang.