Berita Artis
Si Doel Sempat Ditolak Sejumlah Stasiun Televisi, Rano Karno: Yang Nerima Mungkin Kasihan ke Gue
Aktor senior tersebut melewati perjalanan yang cukup panjang ketika ingin mewujudkan obsesinya membuat sinetron Si Doel Anak Sekolahan.
TRIBUNJATENG.COM, JAKARTA - Rano Karno menyebut Si Doel sebagai sebuah obsesi.
Aktor senior tersebut melewati perjalanan yang cukup panjang ketika ingin mewujudkan obsesinya membuat sinetron Si Doel Anak Sekolahan.
Berbagai stasiun televisi menolak ide cerita dari Si Doel Anak Sekolahan.
• Gempa Selatan Jawa 13 Juli 2020 Bersebelahan Gempa 8.1 M 23 Juli 1943, Pernah Bikin 213 Orang Tewas
• Respons Patriark Theodore II Atas Masjid Hagia Sophia Turki: Menambah Duri Besar Lain
• Pedagang Kain Solo Teriak Banyak Suplier Surabaya Bebas Masuk BTC: Mereka dari Zona Hitam Corona!
• Ganjar Pranowo Marahi Bupati Brebes Ikut Gowes Massal dan Dangdutan: Ada Kades Lapor Saya
"Nawarin ke semua stasiun televisi, enggak ada yang mau.
Akhirnya yang nolak mungkin nyesel.
Yang nerima juga mungkin lihatnya kasihan ke gue," kata Rano Karno seperti dikutip Kompas.com dari video Helmy Yahya Bicara, Senin (13/7/2020).
RCTI akhirnya setuju memproduksi sinetron Si Doel Anak Sekolahan pada tahun 1992.
Saat itu Rano Karno sendiri sudah dikenal sebagai seorang aktor karena sudah beberapa kali bermain dalam film.
"Lo bayangin dari 78-79, Si Doel itu mulai dari 92 kan, artinya aku udah jadi Rano Karno.
Seorang Rano Karno setiap minggu nunggu di ruang tunggu buat nawarin," ucapnya.
Tak bisa dimungkiri, Rano Karno memang memiliki obsesi tersendiri untuk membuat cerita Si Doel Anak Sekolahan.
Ia pertama kali berkenalan dengan tokoh Doel dalam novel Si Doel Anak Betawi karya Aman Datuk Madjoindo saat usianya masih 8 tahun.
Selama kurang lebih 17 tahun, ide cerita Si Doel Anak Sekolahan ini sudah mengendap dalam otak Rano Karno sebelum akhirnya dituangkan di tahun 1992.
"Si Doel Anak Sekolahan itu di kepala ini mungkin 17 tahun, ngendap jadi obsesi.
Suatu saat gue bikin," kata Rano Karno.