Kurangi Anak Kecanduan Gawai, Mahasiswi Asal Salatiga Ini Dirikan Taman Baca
Selain fasilitas peminjaman buku dalam projeck ini juga pernah digelar kegiatan lomba mendongeng
Penulis: M Nafiul Haris | Editor: muslimah
TRIBUNJATENG.COM, SALATIGA - Pandemi virus Corona (Covid-19) harus diakui memberikan dampak terhadap berbagai aspek satu diantaranya berubahnya sistem pendidikan.
Ditambah, kebijakan pemerintah terkait siswa harus belajar mandiri dari rumah. Kenyataan, praktiknya tidak selalu dimanfaatkan secara baik dan maksimal. Terlebih bagi orangtua dengan keterbatasan waktu sehingga kurang memantau secara langsung.
Berawal dari melihat keprihatinan anak-anak usia pelajar di lingkungan Dusun Singojayan RT 3/RW 2, Kelurahan Tingkir Tengah, Kecamatan Tingkir, Kota Salatiga yang justru lebih asyik bermain gawai membuat Mega Herawati (21) tergerak untuk mendirikan taman baca.
Saat dijumpai dirumahnya mahasiswi Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar (PGSD) Universitas Sebelas Maret (UNS) Surakarta itu mengatakan pendirian taman baca tidak lain untuk mendekatkan anak-anak dengan buku.
"Semula, kegiatan literasi ini berawal dari program KKN Maret lalu. Tapi kemudian saya lanjutkan secara mandiri dengan memanfaatkan ruangan dipojok rumah. Tidak lain, mendukung anak-anak untuk melakukan kegiatan bermanfaat di rumah seperti membaca buku dengan cara yang menyenangkan," terangnya kepada Tribunjateng.com, Rabu (15/7/2020)
Menurut Mega, begitu sapaan akrabnya pendirian taman baca yang diberi nama 'Sijali Project' atau kepanjangan dari Singojayan Peduli Literasi tersebut juga karena sejak pandemi banyak perpustakaan daerah tutup.
Ia menambahkan, dampak pembelajaran online dari rumah selain menjauhkan anak usia pelajar dari buku juga memaksa orangtua mereka memberikan handphone. Hanya saja, kebanyakan digunakan bermain game online ketimbang belajar.
"Atas itu terpikir mendirikan taman baca. Saya juga mengajak orangtua menyediakan adanya pojok baca di setiap rumah warga dengan membuat mini perpustakaan di rumah masing-masing," katanya
Dikatakannya, dalam pemenuhan bahan bacaan pada pojok baca milik warga dirumah setiap minggu buku-buku difasilitasi Taman Baca Sijali Project sesuai peminatan yang diinginkan anak-anak.
Pihaknya menyatakan, adapun koleksi buku yang tersedia saat ini terdiri dari beragam tema mulai cerita rakyat, dongeng, komik, novel, majalah, dan pengetahuan umum. Semua buku itu, sebagian berasal dari koleksi pribadi dan hasil donasi masyarakat.
"Saya berharap masyarakat khususnya anak-anak mudah dalam mengakses bahan bacaan dan mengembalikan budaya membaca serta meningkatkan literasi pada masyarakat desa," ujarnya
Dia bercerita, sampai sejauh ini telah ada sekitar 30 rumah atau kepala keluarga (KK) yang turut menjadi mitra atau peminjam buku tetap. Dalam layanan peminjaman dan pengambilan buku setiap seminggu dilakukan Mega sendiri dengan berkeliling dari satu rumah ke rumah lain.
Meski demikian, jika belum sampai satu minggu buku yang dipinjam sudah selesai dibaca peminjam buku ingin berganti bahan bacaan dapat datang langsung ke Taman Baca Sijali Projeck untuk menukarkan buku.
"Selain fasilitas peminjaman buku dalam projeck ini juga pernah digelar kegiatan lomba mendongeng untuk ibu dan anak secara daring dengan mengirimkan video," jelasnya (ris)