Wonosobo Hebat
Selamat Datang di Superhub Pemkab Wonosobo

Berita Nasional

LIPI Temukan Kecoak Raksasa di Selat Sunda

Dalam keterangan tertulisnya, Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI) menyebut spesies ini sebagai 'kecoak raksasa'.

KOMPAS.COM/Istimewa
Kecoak laut raksasa ditemukan pertama kalinya di Selat Sunda dalam ekspedisi LIPI.(Dok. LIPI) 

TRIBUNJATENG.COM - Dalam ekspedisi, para peneliti Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia ( LIPI) menemukan jenis baru krustasea (udang-udangan) Bathynomus raksasa yang pertama dari laut Indonesia.

Penemuan tersebut berada di Selat Sunda dan selatan Pulau Jawa pada kedalaman 957-1.259 meter di bawah permukaan laut.

Dalam keterangan tertulisnya, LIPI menyebut spesies ini sebagai 'kecoak raksasa'.

Pembunuh Ibu Kandung di Kebumen Menangis Sesenggukan Kena Terapi Hipnotis AKBP Rudy Cahya

Meski Batal Gelar Resepsi Pernikahan, Ayu Ting Ting Bagikan Suvenir ke Tetangga

Jessica Iskandar Klarifikasi Hubungannya dengan Richard Kyle Hingga Kakak Curhat Parasit

PDIP Rekom Gibran, Apakah Purnomo Bakal Loncat ke Partai Lain di Pilwakot Solo? Ini Jawaban Purnomo

Ukuran tubuhnya masuk dalam kategori besar (giant) dan sangat besar (super giant) yang dapat mencapai di atas 15 cm pada usia dewasa.

"Ukurannya memang sangat besar dan menduduki posisi kedua terbesar dari genus Bathynomus," jelas peneliti Pusat Penelitian Biologi LIPI, Conni Margaretha Sidabalok, dalam keterangan kepada wartawan.

Temuan ini, tambahnya, sarat makna.

" Penemuan Bathynomus pertama dari laut dalam Indonesia ini sangat penting bagi riset taksonomi krustasea laut dalam, mengingat langkanya riset sejenis di Indonesia," ujar Conni.

Hal senada diutarakan Pelaksana Tugas Kepala Bidang Zoologi Pusat Penelitian Biologi LIPI, Cahyo Rahmadi.

Menurutnya, penemuan jenis baru Bathynomus raksasa ini menjadi capaian penting keilmuan, khususnya dalam bidang ilmu taksonomi.

"Penemuan jenis baru merupakan capaian besar seorang taksonomis apalagi jenis spektakuler dari sisi ukuran bahkan ekosistem di mana jenis tersebut ditemukan," jelasnya.

Cahyo mengatakan penemuan jenis baru ini merupakan pengingat betapa besar potensi keanekaragaman hayati Indonesia yang belum terungkap.

"Masa depan pengungkapan keanekaragaman hayati Indonesia berkejaran dengan laju kepunahan jenis dan mungkin juga taksonom sebagai garda terdepan," kata Cahyo.

Kecoak laut raksasa ditemukan pertama kalinya di Selat Sunda dalam ekspedisi LIPI.(Dok. LIPI)
Kecoak laut raksasa ditemukan pertama kalinya di Selat Sunda dalam ekspedisi LIPI.(Dok. LIPI) (KOMPAS.COM/Istimewa)

Spesies krustasea yang khas

Bathynomus merupakan salah satu ikon krustasea laut dalam dengan ukuran relatif besar dan tampilan keseluruhan yang khas.

Morfologi Bathynomus memiliki tubuh pipih dan keras, walaupun tidak memiliki karapaks atau cangkang keras yang melindungi organ dalam pada tubuh krustasea.

Matanya berukuran besar, pipih, dan memiliki jarak cukup lebar di antara keduanya.

Organ di bagian kepala adalah sepasang antena panjang, sepasang antena pendek di ujung kepala, serta mulut dan anggota tubuh yang bermodifikasi untuk alat makan di segmen bagian bawah kepala.

Bathynomus memiliki tujuh pasang kaki jalan dan lima pasang kaki renang.

Identifikasi Bathynomus raksasa dilakukan dari holotype jantan berukuran 363 milimeter dan paratype betina berukuran 298 milimeter.

Penemuan jenis baru Bathynomus raksasa ini telah dipublikasikan pada jurnal ZooKeys, 8 Juli 2020.

Spesies Bathynomus raksasa ditemukan saat kegiatan ekspedisi South Java Deep Sea Biodiversity Expedition (SJADES) yang merupakan ekspedisi LIPI bersama National University of Singapore dengan koordinator penelitian Dwi Listyo Rahayu dan Peter Ng pada 2018.

Conni menjelaskan, ekspedisi SJADES juga memperoleh empat spesimen Bathynomus pra-dewasa dan muda dari perairan Selat Sunda dan selatan Jawa.

"Spesimen tersebut tidak dapat kami identifikasi ke tingkat jenis, karena karakter diagnostik jenis biasanya belum berkembang pada tahap pra-dewasa atau lebih muda.

Tetapi yang pasti spesimen ini bukan Bathynomus raksasa karena adanya perbedaan bentuk ekor, ekor samping dan duri ekor," ujar Conni. (*)

Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Di Selat Sunda, Peneliti LIPI Temukan Hewan Mirip Kecoak Berukuran Raksasa"

Perangkat Desa Ancam Tak Akan Serahkan Bansos Covid-19 jika Warga Tak Beri Uang

Kisah Komedian Omas Berjuang Melawan Sakit, Bolak-balik RS dan Sempat Pingsan Sebelum Meninggal

Pergoki Dua Sejoli Berhubungan Seks di Semak-Semak, Nenek Irina Ambil Papan Kayu Beri Pelajaran

Novel Baswedan Sudah Dapat Bocoran Sebelum Penyerangnya Divonis

Sumber: Kompas.com
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved