Wonosobo Hebat
Selamat Datang di Superhub Pemkab Wonosobo

KKN Undip

Tak Ada Pelajaran Bahasa Inggris, Mahasiswa KKN Undip Beri Motivasi Siswa SD Bangkle 1

Salah satu mahasiswa KKN Universitas Diponegoro, Nurul Aziza Safira Santoso, melakukan survei kunjungan ke SD Bangkle 1 Blora

Editor: abduh imanulhaq
IST
Mahasiswa KKN Universitas Diponegoro, Nurul Aziza Safira Santoso, melakukan survei kunjungan ke SD Bangkle 1 Blora, Jawa Tengah. 

TRIBUNJATENG.COM, BLORA – Salah satu mahasiswa KKN Universitas Diponegoro, Nurul Aziza Safira Santoso, melakukan survei kunjungan ke SD Bangkle 1 Blora.

SD yang berlokasi di kelurahan Bangkle, tepatnya di Jalan Jendral Sudirman nomor 157 Blora, ini  tidak lagi menjadikan pelajaran bahasa Inggris sebagai muatan lokal.

Hilangnya pelajaran Bahasa Inggris sebagai muatan lokal (mulok) di SD Bangkle 1 tentu menjadi sesuatu hal yang disayangkan.

“Terlebih di era komunikasi modern saat ini, penguasaan bahasa Inggris merupakan keterampilan penting yang sangat diperlukan dan dimiliki setiap individu,” kata Nurul Aziza Safira Santoso, Minggu (19/7/2020).

Aziza mengatakan,  sebagaimana disampaikan Kepala SD Bangkle 1, Sugeng, pelajaran bahasa Inggris sudah sejak lama tidak ada.

Sementara saat ini, muatan lokal diisi dengan tata boga.

Demikian juga dengan ekstrakurikuler bahasa Inggris, sekolah tidak menyelenggarakan.

Mengingat pentingnya memiliki kecakapan bahasa Inggris, Safira menilai siswa SD Bangkle perlu diberikan dorongan berupa inspirasi serta motivasi agar tetap belajar Bahasa Inggris.

Baik dengan mengikuti les atau bimbingan, maupun belajar secara mandiri dengan memanfaatkan internet sebagai media belajar.

Hal ini juga mengingat usia mereka yang masih tergolong usia cemerlang, atau golden age, yang membuat mereka lebih mudah menyerap suatu materi dan mengingatnya hingga waktu yang lama.

Melalui salah satu program yang diusung oleh Safira yakni Motivasi Belajar Bahasa Inggris Siswa SD Bangkle 1 Blora di Tengah Pandemi, diharapkan mampu membantu siswa dalam menumbuhkan minat belajar bahasa Inggris.

“Terlebih saat ini, kegiatan belajar mengajar di sekolah belum efektif, sehingga siswa memiliki banyak waktu luang yang dapat dimanfaatkan untuk mempelajari keterampilan baru,” katanya.

Menurut Safira, motivasi akan diberikan melalui sosialisasi, pembelajaran, serta kunjungan personal ke beberapa anak dengan tetap memperhatikan protokol kesehatan.

Namun, oleh karena situasi belum memungkinkan untuk bertatap muka, maka sosialisasi serta pembelajaran dilaksanakan secara daring melalui grup whatsapp siswa.

Safira berharap, melalui kegiatan ini, siswa SD Bangkle mampu memahami pentingnya belajar bahasa Inggris dan termotivasi untuk terus belajar, sehingga di jenjang pendidikan yang lebih tinggi nanti, ketika telah mendapatkan pelajaran bahasa Inggirs, mereka dapat meningkatkan kemampuannya secara mandiri dengan tanpa bergantung pada pembelajaran di sekolah.

Halaman
12
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved