Wonosobo Hebat
Selamat Datang di Superhub Pemkab Wonosobo

Berita Solo

Kader PDIP Pendukung Gibran Dikeroyok Oknum Satgas Partai, Luka di Pelipis Mata

Agung merupakan Sekretaris Banteng Solo Bergerak yang telah menetapkan diri sejak awal mendukung Gibran Rakabuming Raka.

Editor: m nur huda
TribunSolo.com/Istimewa
Kondisi Ketua Anak Ranting PDIP di RW 28, Kelurahan/Kecamatan Jebres, Kota Solo, Agung 'Walet' Indaryoto seusai mengalami dugaan pengeroyokan, Minggu (19/7/2020). 

TRIBUNJATENG.COM, SOLO - Ketua Anak Ranting PDIP di RW 28, Kelurahan/Kecamatan Jebres, Kota Solo, Agung 'Walet' Indaryoto diduga dikeroyok sejumlah orang.

Agung merupakan Sekretaris Banteng Solo Bergerak yang telah menetapkan diri sejak awal mendukung Gibran Rakabuming Raka.

Dugaan pengeroyokan terjadi saat korban memenuhi undangan konsolidasi partai benteng moncong putih di RW 28, Kelurahan/Kecamatan Jebres, Kota Solo, Minggu (19/7/2020).

Rudy Perintahkan Seluruh Kader PDIP Solo Dukung Gibran: Minimal Menang 64 Persen

Gibran Disarankan Bangun Chemistry dengan Pendukung Achmad Purnomo

Arab Luncurkan Roket Hope ke Mars dari Jepang Tadi Pagi, Bawa Misi Bangun Permukiman Masa Depan

Vaksin Corona Asal China Sudah sampai di Indonesia, Akan Diuji Klinis Lagi di Dalam Negeri

Kuasa Hukum Agung, TH Wahyu Winarto menyampaikan dugaan itu terjadi seusai pembahasan masa depan Agung sebagai Ketua Anak Ranting.

"Menurut klien saya, ia diundang konsolidasi partai, ternyata di situ mengarah dirinya dipecat dari anak ranting," jelas Wahyu kepada TribunSolo.com, Senin (20/7/2020).

Agung, lanjut Wahyu, sempat merasa tidak terima dengan keputusan pemecatan yang menimpanya.

Hingga ia membanting snack yang berada tak jauh darinya sebelum akhirnya mengalami dugaan pengeroyokan.

"Terus merasa tidak terima, klien saya merasa ini bukan ajang pemecatan," ujar Wahyu.

"Klien saya tersinggung, marah lalu melempar makanan di lantai terus akhirnya dikeroyok," tambahnya.

Kejadian pengeroyokan itu terjadi sekira pukul 21.00 WIB.

Di samping itu, tiga tokoh DPC PDIP Kota Solo hadir dalam rapat konsolidasi partai di RW 28, Kelurahan/Kecamatan Jebres.

Wahyu menuturkan dirinya belum bisa memastikan motif dugaan pengeroyokan yang menimpa Agung.

"Motifnya belum diketahui, pengeroyokan itu dilakukan oknum satgas," tutur dia.

"Menurut klien saya, ada pendorongan kemudian ada pemukulan sambil mengancam," jelasnya.

Soal berkaitan beda sikap politik, Wahyu enggan berbicara banyak terkait itu.

Pasalnya, Agung diketahui juga menjabat Sekretaris Banteng Solo Bergerak yang telah menetapkan diri sejak awal mendukung Gibran Rakabuming Raka.

Sikap itu berbeda dengan keputusan partai sebelum PDIP akhirnya menetapkan Gibran Rakabuming Raka - Teguh Prakosa.

Pasalnya, sebelumnya DPC PDIP Solo menyodorkan Achmad Purnomo - Teguh Prakosa.

Dukungan itu disuarakan sebelum rekomendasi PDI Perjuangan untuk Pilkada Solo 2020 resmi diumumkan.

"Soal beda sikap politik, belum tahu," ujar Wahyu.

Akibat dugaan pengeroyokan itu, Agung mengalami luka bengkak di pelipis mata kanan.

Ia juga sempat pusing sebelum akhirnya dilarikan ke salah satu rumah sakit di Kota Solo.

"Masih dirawat karena sempat mengalami pusing-pusing dan bengkak di pelipis mata, matanya merah darah," terang Wahyu.

Atas kejadian dugaan pengeroyokan itu, Agung melayangkan laporan ke Polresta Kota Solo.

"Kita sudah lapor ke Polres sekira pukul 23.30 WIB, terus baru pulang sekira pukul 02.00 WIB," ucap Wahyu.

Hingga berita ini diturunkan TribunSolo.com masih mengkonformasi DPC DPIP Solo dan Polresta Solo soal laporan dugaan penganiyaan. 

Rudy Perintahkan Menangkan Gibran

Diberitakan sebelumnya, Ketua DPC PDIP Solo, FX Hadi Rudyatmo atau Rudy memerintahkan pengurus paling atas di kota hingga tingkat ranting atau kelurahan memenangkan Gibran Rakabuming Raka - Teguh Prakosa pada pemilihan kepala daerah Solo mendatang.

Putra Presiden Joko Widodo, Gibran Rakabuming Raka (kiri) bersama Ketua DPC PDIP Solo FX Hadi Rudyatmo (kanan) menghadiri acara pengumuman rekomendasi pasangan calon yang diusung PDI-P pada Pilkada Serentak 2020, oleh DPD PDI-P Jateng, Jumat (17/7/2020). Pasangan Gibran-Teguh direkomendasikan oleh DPP PDI-P untuk terjun dalam ajang Pilkada Solo. TRIBUNNEWS/HO/Tim Komunikasi dan Medsos Gibran.
Putra Presiden Joko Widodo, Gibran Rakabuming Raka (kiri) bersama Ketua DPC PDIP Solo FX Hadi Rudyatmo (kanan) menghadiri acara pengumuman rekomendasi pasangan calon yang diusung PDI-P pada Pilkada Serentak 2020, oleh DPD PDI-P Jateng, Jumat (17/7/2020). Pasangan Gibran-Teguh direkomendasikan oleh DPP PDI-P untuk terjun dalam ajang Pilkada Solo. TRIBUNNEWS/HO/Tim Komunikasi dan Medsos Gibran. (TRIBUN/HO/Tim Komunikasi dan Medsos Gibran)

Perintah itu disampaikan orang nomor satu di DPC PDIP yang kini masih menjabat Wali Kota Solo saat rapat perdana konsolidasi dan pemenangan pasca PDIP memberikan rekomendasi kepada Gibran - Teguh untuk maju Pilkada Solo 2020 sebagai Calon Wali Kota dan Wakil Wali Kota, Minggu (19/7/2020).

"Rapat ini untuk membentuk tim kemenangan dan mensosialisikan Bakal Paslon Wali Kota dan Wakil Wali Kota Solo yang diusung partai pada Pilkada 2020," ungkap Rudy, sapaan akrabnya kepada TribunSolo.com di kantor DPC PDIP Solo di Jalan Hasanudin Nomor 26, Kampung Brengosan, Kelurahan Purwosari, Kecamatan Laweyan.

"Kita undang semua pengurus hingga di anak cabang, sekaligus kita tentukan titik kemenangan," imbuhnya.

Rudy menjelaskan, dalam rapat internal tertutup tersebut, juga akan menentukan Ketua Tim Pemenangan Gibran-Teguh.

"Tim kemenangannya nanti akan sampai anak ranting," jelas dia.

"Kita juga menjadwalkan adanya musyawarah untuk tim kemenangannya pada tanggal 22-27 Juli," akunya.

Untuk saat ini, tim kemenangan yang dibentuk akan berisikan internal dari PDIP.

Namun, setelah Parpol lain resmi mendukung PDIP, maka baru akan dimasukkan ke dalam tim kemenangan.

Rudy mengaku, hingga saat ini belum ada parpol lain yang secara resmi berkoalisi dengan PDIP untuk memenangkan Gibran - Teguh.

"Partai yang memberikan dukungan, akan kita masukkan ke tim kemenangan," kata Rudy.

"Kan tim kemenangan berisikan struktur partai, agar nanti bisa menggandeng kadernya," tambah dia.

Rudy berpesan kepada para tim kemenangan untuk bisa menggandeng masyarakat yang notabene non kader/struktural parpol.

"Relawan saya minta ambil non struktur partai, agar bisa menambah untuk suara Pilkada 2020," ucap dia.

Rudy menargetkan, pasangan Gibran - Teguh ini bisa meraup suara minimal 64 persen.

"Minimal 64 persen bisa menang," aku dia.

Rapat dihadiri Gibran Rakabuming Raka - Teguh Prakosa, dan sejumlah pengurus serta kader PDIP Solo.

Rapat yang diadakan di Kantor DPC PDI Perjuangan itu berjalan tertutup.

"Kita mengumpulkan para struktur dan kader partai hingga tingkat ranting," jelas dia.

Disarankan Bangun Chemistry

Gibran Rakabuming Raka disarankan membangun chemistry dan komunikasi dengan para kader PDI Perjuangan di Kota Solo.

Hal itu diungkapkan Analis politik UIN Syarif Hidayatullah Adi Prayitno, sebagaimana dilansir Tribunjateng.com dari Tribunnews.com.

Menurutnya, dirasa perlu setelah PDI Perjuangan memutuskan untuk mengusung Gibran Rakabuming Raka dan Teguh Prakoso dalam pemilihan wali kota Solo pada Pilkada 9 Desember 2020.

Adi menegaskan Gibran perlu membangun chemistry dan komunikasi terutama dengan kader banteng yang mendukung Achmad Purnomo untuk maju di Pilwalkot Solo.

"Saya menyarankan Gibran untuk terus membangun komunikasi dengan elit dan pendukung yang selama ini dukung (Achmad) Purnomo. Ini penting dilakukan untuk meredam situasi politik pasca keluarnya rekomendasi ke Gibran," ujar Adi, ketika dihubungi Tribunnews.com, Senin (20/7/2020).

Dia tak menampik jika dalam kondisi sekarang putra Presiden Joko Widodo tersebut akan menang mudah walau hanya berdiam diri.

Pasalnya, kata dia, instrumen politik pendukung Gibran sudah bekerja maksimal terutama mesin parpol dan para relawan.

"Kalau cuma targetnya menang, saya kira Gibran hampir pasti menang. Hampir semua parpol dukung dan nyaris tak ada penantang," kata Adi.

"Jadi secara politik, Pilwalkot Solo sudah selesai dan Gibran bisa dipastikan sebagai pemenang. Meski begitu, Gibran tetap perlu membangun chemistry kembali dengan kader-kader PDI Perjuangan di Solo yang sempat kecewa karena mereka mendukung Purnomo," imbuhnya. .

Sebelumnya diberitakan, PDI Perjuangan menyebut membutuhkan waktu lama untuk memutuskan putra Presiden Joko Widodo (Jokowi), Gibran Rakabuming Raka maju dalam pemilihan wali kota Solo pada Pilkada 9 Desember 2020.

"Jadi sudah diputuskan melalui pertimbangan yang cukup lama, Mas Gibran dan Teguh Prakoso," ujar Sekretaris Jenderal PDI Perjuangan Hasto Kristiyanto saat pengumuman 45 pasangan calon kepala daerah yang diusung PDIP dalam Pilkada 2020, Jakarta, Jumat (17/7/2020).

Menurut Hasto, pemasangan Gibran dengan Teguh juga telah dipertimbangkan secara hitungan politik yang matang dan melihat kondisi di lapangan.

"Jadi kedua-duanya saling memperkuat untuk kepentingan rakyat," papar Hasto.

Ia menyebut setelah diumumkan secara resmi, maka Gibran dan Teguh diwajibkan mengikuti sekolah calon kepala daerah yang dibentuk PDIP.

Sekolah tersebut bertujuan memerkuat pemahaman terhadap ideologi Pancasila, kebijakan legislasi dan anggaran, tata pemerintahan yang baik dan bersih.

Kemudian, program kerakyatan berbasis Trisakti Bung Karno, strategi pemenangan pemilu berbasis gotong royong, komunikasi politik, dan berbagai perspektif kepemimpinan visioner berdasarkan best practices dari kepala daerah PDI Perjuangan.(*Tribun Solo/Tribunnews) 

Artikel ini telah tayang di Tribunsolo.com dengan judul Dikeroyok Oknum Satgas PDIP, Sekretaris Banteng Solo Bergerak Pendukung Gibran Luka di Pelipis Mata

Sumber: Tribun Solo
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved