KKN Undip
Mahasiswa KKN Undip Ajarkan Sistem Nontunai Agar UMKM dan Toko Kelontong Tangguh Hadapi Pandemi
Tahun ini, Universitas Diponegoro (UNDIP) Semarang, menyelenggarakan kegiatan Kuliah Kerja Nyata (KKN) dengan tema “KKN Pulang Kampung” akibat pandemi
TRIBUNJATENG.COM, BOJONEGORO - Tahun ini, Universitas Diponegoro (Undip) Semarang, menyelenggarakan kegiatan Kuliah Kerja Nyata (KKN) dengan tema “KKN Pulang Kampung” akibat pandemi Covid-19.
Para mahasiswa diharuskan melaksanakan KKN secara individu di daerah domisili masing-masing.
Kegiatan ini serempak dilaksanakan mulai 5 Juli hingga 15 Agustus 2020.
Meskipun di tengah pandemi Covid 19, mahasiswa diharapkan dapat tetap bermanfaat bagi masyarakat dengan cara yang kreatif dan tetap mematuhi protokol kesehatan saat melaksanakan program kerjanya.
Program Sosialisasi Penggunaan QRIS dan Pelatihan Penggunaan E-Commerce merupakan salah satu program kerja yang dilaksanakan oleh mahasiswa KKN UNDIP, Rizka Hesti Aulia dari Fakultas Ekonomika dan Bisnis, di Desa Ngringinrejo, Kecamatan Kalitidu, Kabupaten Bojonegoro, Jawa Timur.
“Program ini memperkenalkan alat pembayaran nontunai baru yaitu QRIS (Quick Response Code Indonesian Standard) yang baru dikeluarkan oleh Bank Indonesia,” kata Hesti, Senin (20/7/2020).
Ia menjelaskan, metode pembayaran non tunai ini sebenarnya telah banyak diterapkan di kota namun penggunaannya masih jarang ditemui di Desa Ngringinrejo.
Selain itu, penggunaan e-commerce sebagai salah satu platform dalam berbisnis juga masih jarang ditemui di Desa Ngringinrejo.
Padahal e-commerce ini justru yang membuat bisnis seseorang bisa bertahan walaupun dalam keadaan pandemi Covid-19.
Program ini mempunyai beberapa target sasaran yaitu masyarakat serta pelaku usaha (UMKM/Toko Kelontong) yang ada di Desa Ngringinrejo.
“Program ini dilaksanakan dengan cara sosalisasi door to door berupa pengunjungan beberapa toko kelontong serta rumah warga di Desa Ngringinrejo. Pelaksanaannya pun tetap menjaga protokol kesehatan seperti menjaga jarak dan memakai masker,” kata Hesti.
Program ini juga dilaksanakan dalam bentuk sosialisasi online melalui Grup Whatsapp untuk menjelaskan materi melalui media video yang dibagikan.
Program ini bukan sekadar sosialisasi biasa namun diharapkan dapat menjadi inovasi para pelaku usaha dalam mempertahankan bisnisnya di era pandemi Covid 19.
“Yang kita target adalah mempersiapkan wirausahawan kecil yang kreatif, tangguh di berbagai situasi, serta melek digital agar usahanya tetap berjalan dan mengurangi resiko gulung tikar,” katanya.
Apabila ada UMKM/toko kelontong yang meminta asistensi untuk penerapan program ini, maka mahasiswa KKN Undip akan membantu secara maksimal.
Diharapkan dengan adanya program ini dapat memotivasi untuk mengembangkan usaha yang bisa bersaing secara global.
Dengan begitu program ini dapat memberikan hasil yang nyata.
Kepala P2KKN Undip, Fahmi Arifan mebambahkan, di tengah pandemi Covid-19 ini, kegiatan KKN difokuskan pada pendampingan masyarakat untuk menghadapi pandemi.
“Harapannya, hasil pengetahuan mahasiswa yang selama ini dipelajari di kampus dapat diaplikasikan ke masyarakat,” kata Fahmi.(*)