Wonosobo Hebat
Selamat Datang di Superhub Pemkab Wonosobo

Forum Guru

FORUM GURU M Djoni Abdilah : Daringmu Kreativitasmu

TAHUN pelajaran baru kali ini berbeda dengan tahun pelajaran yang lalu. Untuk kali pertama dalam dunia pendidikan Indonesia tahun pelajaran baru tanpa

catur waskito edy
Ilustrasi Belajar Daring 

M Djoni Abdilah S.Pd
Kepala KB-TK Islam Sultan Agung 2 Semarang
-----------------------------------------
Daringmu Kreativitasmu

TAHUN pelajaran baru kali ini berbeda dengan tahun pelajaran yang lalu. Untuk kali pertama dalam dunia pendidikan Indonesia tahun pelajaran baru tanpa ada tatap muka antara guru dan murid di sekolah. Tatap muka atau luring antara pendidik dengan peserta didik yang biasanya terjadi pada proses kegiatan belajar mengajar (KBM) di kelas. Untuk tahun ini sementara menggunakan daring atau pembelajaran jarak jauh dulu.

Dengan adanya pandemi yang belum berakhir, maka pembelajaran model daring menjadi alternatif. Pembelajaran daring mengharuskan guru atau pendidik untuk bisa memberikan pembelajaran yang menyenangkan dan tidak membosankan, meskipun tidak saling bertemu. Dalam hal ini kreativitas dan inovasi seorang pendidik dituntut dan diuji. Meninggalkan zona nyaman yang mungkin selama ini banyak guru yang lakukan.

Pendidik atau guru pada masa pandemi ini selain dituntut untuk bisa dan terus berinovasi dan berkreasi, juga diharuskan untuk tidak gagap teknologi. Pemanfaatan teknologi sekarang ini harus bisa menjadi bagian dari pembelajaran. Jangan sampai guru tidak bisa memanfaatkan teknologi yang sedang berkembang pesat.

Banyaknya aplikasi-aplikasi pembelajaran daring harus dipelajari dan dikuasai oleh seorang guru melalui gadget atau laptop. Sehingga nantinya bisa mempermudah tugas guru dalam memberikan materi dalam pembelajaran daring.

MengutipKompas.com (22/3), Pemerintah melalui Kemendikbud bekerja sama dengan berbagai platform menyediakan aplikasi pembelajaran daring atau online yang dapat diakses oleh seluruh siswa di Indonesia, untuk mempermudah dalam pelaksanaan pembelajaran daring, antara lain: Rumah Belajar, Meja Kita, Icando, IndonesiaX, Google for Education, Kelas Pintar, Microsoft Office 365, Quipper School, Ruangguru, Sekolahmu, Zenius, serta Cisco Webex. Aplikasi-aplikasi tersebut bisa digunakan dan disesuaikan dengan jenjang pendidikannya dan juga diseuaikan dengan tingkat usia anak didik. Guru tinggal memilih aplikasi yang sesuai dengan jenjang pendidikan yang diampunya.

Materi-materi pembelajaran yang akan disampaikan pada setiap jenjang pendidikan dari PAUD (KB dan TK), SD, SMP, SMA dan bahkan perguruan tinggi (PT) pasti mempunyai banyak perbedaan dan mempunyai ciri khas tersendiri.

Menurut Direktur PAUD Kemendikbud, Muhammad Hasbi, Media Indonesia (16/5), sekitar 98 persen satuan PAUD menyelenggarakan pembelajaran di rumah selama pandemi Covid 19. Jadi bisa dikatakan bahwa ditingkat satuan pendidikan PAUD juga melakukan pembelajaran di rumah saja tanpa tatap muka di sekolah. Untuk jenjang pendidikan PAUD (KB dan TK) yang usia didiknya pada masa keemasan atau golden age, yaitu usia dibawah lima tahun, guru dalam memberikan materi pembelajarannya harus benar-benar memperhatikan tumbuh kembang anak dan karakteristik anak.

Anak usia dini merupakan anak yang berada pada rentan usia 0-6 tahun (UU Sisdiknas tahun 2003). Sedangkan menurut Mansur (2005: 88) anak usia dini adalah kelompok anak yang berada dalam proses pertumbuhan dan perkembangan.

Mereka memiliki pola pertumbuhan dan perkembangan yang khusus sesuai dengan tingkat pertumbuhan dan perkembangan.Beda lagi dengan Sigmund Freud yang mempunyai pendapat bahwa periode usia dibawah lima tahun sebagai periode emas bagi tumbuh kembang anak, karena dalam periode tersebut anak mengalami perkembangan yang pesat. Sekitar 50 persen kecerdasan orang dewasa mulai terbentuk di usia 4 tahun.

Karakteristik anak usia dini sangat bermacam-macam dan beraneka ragam. Menurut Sofia Hartati (2005: 8-9) karakteristik anak sebagai berikut: 1). Memiliki rasa ingin tahu yang besar, 2). Merupakan pribadi yang unik, 3). Suka berfantasi dan berimajinasi, 4). Masa potensial untuk belajar, 5). Memiliki sikap egosentris, 6). Memiliki rentan daya kosentrasi yang pendek, 7). Merupakan bagian dari mahluk sosial.

Sedangkan Kartini Kartono (1990: 109) berpendapat bahwa anak usia dini mempunyai karakteristik yang meliputi: a). Bersifat egosentris naif, b) Mempunyai relasi sosial dengan benda-benda dan manusia yang sifatnya sederhana dan primitif, c) Ada kesatuan jasmani dan rohani yang hampir-hampir tidak terpisahkan sebagai satu totalitas, d) Sikap hidup yang fisiognomis, yaitu anak secara langsung memberikan atribut/sifat lahiriah atau material terhadap setiap penghayatannya.

Oleh karena itu pendidik PAUD dan orang tua harus memahami dan mengerti tentang hal tersebut. Jangan sampai masa keemasan anak terlewatkan begitu saja sehingga nantinya anak pun tumbuh dan kembangnya kurang maksimal, tidak sesuai dengan yang diharapkan. Apalagi dengan menggunakan metode daring, bukan luring.

Tidak asal-asalan memberikan tugas ke anak dengan dalih untuk memberikan pembelajaran daring. Pembelajaran daring pada PAUD harus ada kerjasama, sinergi, dan komunikasi yang baik antara guru dengan orang tua di rumah. Karena anak pada usia PAUD belum bisa berpikir dan mencerna secara cepat dan tepat seperti orang dewasa. Bimbingan dan panduan dari guru dan orang tua secara konsisten dapat membantu anak untuk mengerti dan memahami setiap tugas yang diberikan kepada anak.

Menurut penulis ada beberapa hal yang harus diperhatikan dan dilakukan oleh seorang pendidik PAUD sebelum merencanakan dan melakukan pembelajaran metode daring.

Pertama, Stimulus atau rangsangan. Lewat rangsangan atau stimulus yang tepat dan baik akan dapat membuat anak menjadi insan pribadi yang percaya diri, displin, mandiri, mempunyai sosialisasi yang baik dengan lingkungannya, bersemangat serta mempunyai ide-ide atau imajinasi dalam banyak hal. Jadi materi daring yang akan disampaikan terlebih dulu ada rangsangan atau stimulusnya sehingga anakpun menjadi tertarik untuk belajar lewat bermain.

Kedua, belajar dengan bermain. Pembelajaran di PAUD adalah dengan bermain. Bermain adalah belajar. Belajar ya bermain. Satu kesatuan yang tidak bisa dipisahkan satu dengan yang lain. Bermain adalah suatu aktivitas atau kegiatan yang sangat disukai oleh semua anak.

Dengan bermain suasana hati anak menjadi senang dan gembira, sehingga secara tidak sadar otak anak pun menjadi tenang juga dan pada akhirnya dengan mudah menyerap banyak hal yang ia terima dengan lebih cepat dan baik. Pemberian tugas materi daring lewat permainan atau bermain diharapkan dapat membuat anak lebih senang dan antusias.

Karena yang diketahui dan dirasakan oleh anak ia sedang bermain bukan sedang belajar.Dengan banyaknya bermain lewat banyak permainan anak dikenalkan dengan yang namanya pengelolaan atau manajemen waktu, cara mengatasi masalah/ konflik dan juga kewajiban sosial untuk dirinya yaitu bersosialisasi dengan lingkungannya.

Ketiga, memandu anak. Kegiatan memandu ini adalah kegiatan yang harus ada untuk anak pada satuan PAUD, karena pada usia PAUD anak-anak belum bisa mengerti dan memahami apa-apa yang disampaikan oleh guru (orang tua) dengan cepat dan tepat. Mereka hanya sebatas menerima informasi saja belum bisa mencerna dengan baik. Maka anak-anak butuh panduan dan bimbingan setiap menerima tugas pada pembelajaran daring.
Keempat, parental care.

Artinya yaitu bahwa guru (orang tua) lah yang mempunyai kewajiban dalam mendidik anak mengenai tingkah laku, sikap, dan juga penanaman kebiasaan-kebiasaan yang baik pada anak. Orang tua (guru) teladan bagi anak dalam kehidupan sehari-hari. Pemberian tugas daring harus ada contoh dari guru dan juga orang tua agar anak bisa tahu, paham dan mengerti apa maksud dan tujuan dari tugas yang diberikan. Sehingga anak pun melakukan kegiatan daring lewat permainan merasa senang dan gembira dikarenakan ada contoh atau ditemani oleh orang tuanya (guru lewat daring). Semoga dengan perencanaan dan persiapan yang matang dan baik maka pembelajaran daring pada jenjang PAUD bisa berjalan dengan maksimal dan berhasil. Aamiin. Wallahu A’lam bisshowab.

Lagi, Pedagang Malang Tertipu Orderan 8.500 Nanas Rp 29 Juta, Pemesan Mengaku Warga Jungsemi Kendal

Identitas 4 Pekerja Tewas Tertimpa Tembok Proyek Hotel Awann Sewu Semarang

Kabar Baik, Pemkot Tegal Relokasi PKL Alun-alun dan Jalan Pancasila Sambil Dibikinkan Pujasera

Teman Dihajar Pas Nyinyir Masih Mau Boncengin Istri Proses Cerai di Kebumen: Saya Itu Proses Rujuk

Sumber: Tribun Jateng
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved