Wonosobo Hebat
Selamat Datang di Superhub Pemkab Wonosobo

Berita PSIS

UPDATE PSIS SEMARANG: Dari Soal Subsidi Operator Kompetisi hingga Tambah Lampu di Stadion Citarum

Manajemen PSIS Semarang kurang puas dengan subsidi Rp 800 juta per bulan dari PT Liga Indonesia Baru (LIB), selaku operator kompetisi, ke klub peserta

TRIBUN JATENG/BUDI SUSANTO
Selebrasi gol Bruno Silva dan Fabio Beck Junior dalam laga ujicoba menghadapai PSIS U-20, di Stadion Citarum Kota Semarang, Sabtu (15/2/2020). 

TRIBUNJATENG.COM, SEMARANG -- Manajemen PSIS Semarang kurang puas dengan subsidi Rp 800 juta per bulan dari PT Liga Indonesia Baru (LIB), selaku operator kompetisi, ke klub peserta Liga 1.

CEO PSIS Semarang, AS Sukawijaya mengatakan, nilai Rp 800 juta kurang ideal, mengingat kompetisi dijalankan dengan status extraordinary competition karena masih dalam masa pandemi Covid-19.

Yoyok Sukawi, demikian sapaan akrab AS Sukawijaya menilai, besaran subsidi tersebut masih kurang mencukupi bagi klub.

Menurut dia, selama lanjutan kompetisi Liga 1 2020 tidak akan ada pemasukan dari segi tiket penonton, yang sebelumnya menjadi sumber pemasukan terbesar klub.

"Kami pikir subsidi Rp 800 juta itu sangat kurang karena kompetisi Liga 1 dilanjutkan tidak seperti biasanya.

Sebagai contoh, PSIS itu salah satu pemasukan terbesarnya dari hasil penjualan tiket. Kami dalam setahun manajemen kurang lebih bisa mendapat pemasukan sekitar Rp 20 miliar dari menjual tiket pertandingan," kata Yoyok, Senin (20/7).

Kabar terbaru, pascamanager meeting virtual ada aturan Liga 1 2020 juga mengalami perubahan regulasi terkait subsidi bulanan untuk 18 klub peserta.

Semula, PT Liga Indonesia Baru (LIB) memberikan subsidi kepada para kontestan Liga 1 2020 sebesar Rp 500 juta per bulan. Jumlah itu meningkat menjadi Rp 800 juta per bulan saat Liga 1 2020 sudah kembali bergulir.

Yoyok menambahkan, pihak operator kompetisi mestinya juga turut mempertimbangkan aspirasi klub peserta, termasuk juga mengenai kebijakan royalti dari hak komersial.

"Harusnya, PT LIB menyesuaikan dengan aspirasi klub. Klub-klub lainnya juga mengusulkan hak komersial berkisar di atas Rp 1 miliar. Ada yang usul Rp 1,25 miliar, ada yang usul Rp 1,5 miliar," kata Yoyok.

Persiapan venue

Di sisi lain, menjelang bergulirnya kompetisi Liga 1, pihak Panitia Penyelenggara Pertandingan (Panpel) PSIS Semarang terus mengebut persiapan venue.

Manajemen klub kebanggaan masyarakat Jawa Tengah tersebut telah menunjuk Stadion Citarum, Kota Semarang, sebagai homebase untuk Liga 1 2020, dengan berbagai pertimbangan, mulai dari perizinan di tengah pandemi Covid-19, status kompetisi tanpa penonton, dan penghematan budgeting karena minimnya pemasukan klub.

"Sebenarnya kalau stadion (untuk homebase) itu kami punya tiga, yaitu Magelang, Citarum, dan Kendal. Tapi yang kami siapkan ini Citarum.

Pemikiran kami karena tanpa penonton. Kalau tanpa penonton kenapa harus jauh-jauh, di Citarum juga bisa," kata Ketua Panpel PSIS Semarang, Danur Rispriyanto, beberapa hari lalu.

Halaman
12
Sumber: Tribun Jateng
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    Berita Populer

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved