Wonosobo Hebat
Selamat Datang di Superhub Pemkab Wonosobo

Semarang Hebat

Gugus Tugas Dibubarkan, Wali Kota Semarang Hendi Siap Lakukan Pemulihan Ekonomi

Wali Kota Semarang, Hendrar Prihadi akan membubarkan gugus tugas dan segera membentuk satuan tugas menyusul kebijakan dari Pemerintah Pusat.

Penulis: Eka Yulianti Fajlin | Editor: muh radlis
TRIBUN JATENG/EKA YULIANTI FAJLIN
Wali Kota Semarang, Hendrar Prihadi 

TRIBUNJATENG.COM, SEMARANG - Wali Kota Semarang, Hendrar Prihadi akan membubarkan gugus tugas dan segera membentuk satuan tugas menyusul kebijakan dari Pemerintah Pusat.

Meski demikian, pihaknya akan tetap menampilkan data penderita Covid-19 secara transparan dan aktual.

Peta persebaran kasus Covid-19 di Kota Semarang juga akan tetap disampaikan kepada masyarakat.

"Gugusnya harus dibubarkan.

Hari ini kami baru akan merapatkan dengan Forkopimda untuk menyusun satuan tugas menyesuaikan kebijakan pusat," ucap Hendi, sapaan akrabnya, Kamis (23/7/2020).

Lebih lanjut, Hendi akan melakukan evaluasi terkait masa pembatasan kegiatan masyarakat (PKM) di Kota Semarang yang saat ini masih diberlakukan.

Terutama, evaluasi terkait hal-hal yang berhubungan dengan percepatan ekonomi di Kota Semarang.

Sejauh ini, dia menyebutkan anggaran penanganan Covid-19 di Kota Semarang sudah terserap sekitar Rp 190 miliar dari total anggaran refocusing sebesar Rp 250 miliar.

Anggaran tersebut telah digunakan untuk pemberian bantuan sosial kepada masyarakat terdampak Covid-19, pembelian alat-alat, dan pembuatan ruang isolasi di rumah dinas dan balai diklat Kota Semarang.

Untuk pemulihan ekonomi, menurutnya, belanja daerah harus dilakukan secara optimal dan tepat agar benar-benar dirasakan oleh masyarakat.

Upaya yang tengah digodok yakni dengan mengembangkan pola-pola kemitraaan UMKM.

"UMKM selama periode ini jadi sasaran prioritas untuk dibeli produknya, maskernya, empon-emponnya, jamu corona dan sererusnya," ucapnya.

Sedangkan, upaya memutus mata rantai penyebaran Covid-19, menurutnya, perlu kebersamaan masyarakat.

Dia mengingatkan, pembatasan kegiatan masyarakat masih diberlakukan.

Artinya, bergerombol ataupun berkumpul dengan melibatkan banyak massa masih harus dihindari.

"Kenapa car free day (CFD) belum kami buka?

Karena saya tidak yakin warga Semarang bisa jaga social distancing selama CFD," ujarnya.

Dia menegaskan, tim patroli akan terus mengingatkan warga untuk menerapkan protokol kesehatan.

Di sisi lain, dia berharap warga bisa tetap mengendalikan diri tidak berkumpul-kumpul dan tetap menerapkan protokol kesehatan. (eyf)

Sumber: Tribun Jateng
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved