Berita Semarang
Dana Operasional RT Rp25 Juta Cair, Wali Kota Harap Warga Kurang Mampu Tak Lagi Diwajibkan Iuran
Pemerintah Kota Semarang mulai menyalurkan dana bantuan sebesar Rp25 juta per tahun untuk setiap Rukun Tetangga (RT).
Penulis: Idayatul Rohmah | Editor: raka f pujangga
TRIBUNJATENG.COM, SEMARANG – Pemerintah Kota Semarang mulai menyalurkan dana bantuan sebesar Rp25 juta per tahun untuk setiap Rukun Tetangga (RT).
Dijelaskan, program ini bertujuan mendukung aktivitas sosial dan operasional RT di lingkungan masing-masing.
Wali Kota Semarang, Agustina Wilujeng Pramestuti menyampaikan, pencairan dana tersebut mendapat tanggapan positif, terutama dari RT yang sudah berhasil mencairkan.
Baca juga: Didampingi Kelurahan, Syaroni Tak Kesulitan Cairkan Bantuan Operasional 25 Juta per RT per Tahun
Ia mengatakan telah menerima banyak ucapan terima kasih dari warga melalui berbagai saluran.
"Wah, saya mendapatkan banyak sekali ucapan terima kasih dari masyarakat. WA langsung, kirim video, mereka kirim ke TikTok, mereka kirim ke media sosial dan sangat mengharukan," kata Agustina seusai menghadiri rapat Paripurna di gedung DPRD Kota Semarang, Jumat (15/8/2025).
Dana ini diharapkan dapat meringankan beban warga, terutama mereka yang kurang mampu.
Agustina juga mengingatkan agar tidak ada kewajiban iuran tambahan bagi warga yang tidak mampu, karena kebutuhan dasar sudah ditanggung melalui dana bantuan tersebut.
"Saya berharap nomor satu itu meringankan beban teman-teman. Meringankan masyarakat yang kurang mampu: tolong enggak usah disuruh iur, karena sudah diselesaikan oleh pemerintah kota.
Dan masyarakat yang masih mampu ya tolong tetap iur, karena Rp25 juta itu enggak cukup kalau untuk menyelesaikan semua," harapnya.
Agustina mengungkapkan, program tersebut juga diharapkan mampu memberikan dampak sosial bagi masyarakat. Ia berharap program ini memunculkan semangat kebersamaan di masyarakat.
"Di luar dugaan kita adalah bahwa masyarakat yang selama ini malu keluar karena enggak pernah iur, tiba-tiba ikut bergotong-royong. Nah, iurannya sekarang mereka adalah tenaga dengan sebuah perasaan tenang bahwa guyub rukun itu terjadi," katanya.
Ia juga mengharapkan adanya partisipasi warga. Ia berharap warga yang sebelumnya tidak aktif dalam kegiatan lingkungan, menjadi lebih aktif.
"Orang yang biasanya tidak begitu peduli, tiba-tiba keluar dan ikut rembukan. Artinya ini secara sosial sangat bagus lah," ungkapnya.
Baca juga: Serba-Serbi Cerita Pengurus RT Cairkan Bantuan Operasional Rp 25 Juta Pertahun
Lebih lanjut, Agustina berharap bantuan ini bisa mendorong keterlibatan warga dalam menjaga kebersihan, keamanan, dan komunikasi di lingkungannya masing-masing.
Dengan begitu, menurutnya, beban pemerintah kota dalam menyelesaikan persoalan sehari-hari bisa berkurang.
"Ya, harapan saya Rp25 juta per RT per tahun ini bisa menjadi impuls ya, bisa menimbulkan gejala yang mempererat hubungan masyarakat dan membantu pemerintah dalam proses membersihkan lingkungan, menjaga keamanan, mengkomunikasikan permasalahan kecil satu sama lain, sehingga tugas pemerintah kota menjadi lebih ringan," ungkapnya. (idy)
KONI Semarang Gelar Bintek Keuangan untuk Wujudkan Transparansi |
![]() |
---|
Program 'Keluarga Cemara' Kota Semarang Mulai Berjalan, Ini Respon Para Ibu |
![]() |
---|
Wacana 6 Hari Sekolah Kembali Muncul, DPRD Kota Semarang Dorong Kajian Mendalam |
![]() |
---|
Kronologi Tahanan Kasus Pelecehan Seksual Tewas Dikeroyok 2 Temannya di Dalam Sel Polsek Genuk |
![]() |
---|
Pudakpayung dan Penggaron Belum Terhubung ATCS, Ini Penjelasan Dishub Kota Semarang |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.