Berita Viral
Jangan Cuma Bengong dan Nonton, Ini Tips dari Polisi Ketika Kamu Melihat Kecelakaan Lalu Lintas
Korban kecelakaan lalu lintas cenderung mengalami luka yang cukup parah, sehingga harus segera ditangani dengan cepat dan tepat
TRIBUNJATENG.COM - Kecelakaan lalu lintas sering tak terprediksi, bisa terjadi kapan saja dan dialami siapa sja.
Ada banyak kemungkinan yang menjadi faktor terjadinya sebuah kecelakaan.
Baik itu dari kelalaian sendiri maupun pengguna jalan lainnya.
Korban kecelakaan lalu lintas cenderung mengalami luka yang cukup parah, sehingga harus segera ditangani dengan cepat dan tepat.
• Ini Kegagalan Terakhir Bupati Jember yang Bikin DPRD Makin Mantap untuk Memakzulkannya
• 6 Pegawainya Positif Covid-19, MPP Purwokerto Ditutup Sementara
• 2 Tahun Penderitaan Gadis Kendal, Dikirimi Ponsel hingga Satu Truk Kelapa, Pak Lurah Pun Jadi Korban
• Promo Superindo Hari Kerja 20-23 Juli 2020, Diskon Berbagai Produk, Ini Daftarnya
Namun dalam beberapa kejadian, biasanya pengguna jalan lain enggan untuk menolong apabila terjadi suatu kecelakaan.
Hal tersebut dikarenakan mereka takut dijadikan saksi atau tersangka.
Lantas, apa yang harus dilakukan ketika melihat kecelakaan di sekitar kita?
"Alangkah baiknya sesama pengguna jalan atau kebetulan berada di lokasi tersebut melakukan pertolongan supaya tidak terjadi hal yang lebih buruk," kata Kaurmin Sat Patwal Ditlantas Polda Metro Jaya, AKP Muhammad Rofik, Senin (20/7/2020).
Menurut Rofik, hal yang pertama dilakukan adalah periksa bagian leher atau kepala korban apabila kondisinya terkapar dan terlihat tidak berdaya.
"Jangan membuka helmnya kalau belum bisa memastikan kondisi leher atau kepala si korban baik-baik saja," bebernya.
Ia menambahkan, setelah melakukan hal tersebut mintalah kepada korban untuk tidak dulu bergerak dan yakinkan tidak terpapar matahari langsung.
Pastikan lagi korban masih dalam keadaan sadar atau tidak, dan tanyakan apa yang sakit dan dirasakan.
"Sebelum melakukan evakuasi pastikan tidak ada organ yang patah. Selanjutnya kondisikan kepala dan leher korban untuk tidak digerakkan," ucapnya.
Rofik mengatakan, bahwa setiap melihat kecelakaan penolong harus berasumsi bahwa korban tersebut sudah alami patah tulang.
"Posisikan korban tidur terlentang jangan sampai dipindah-pindahkan.
Kalau ada penolong lebih dari satu usahakan satu orang khusus untuk memegang kepala," bebernya.
Ia pun berpesan, jika melihat korban kecelakaan sebaiknya langsung mengamankan kondisi di sekitar.
Misalnya mengatur lalu lintas agar tidak terjadi kecelakaan kedua. (*)