Wonosobo Hebat
Selamat Datang di Superhub Pemkab Wonosobo

Berita Viral

Viral Video Wanita Kejar Mobil Presiden Sambil Menangis:Pak Presiden, Ini Tidak Manusiawi

Viral video seorang wanita berlari sambil menangis mengejar iringan mobil Presiden Presiden Peru Martin Vizcarra.

Editor: m nur huda
AFP/DENIS MAYHUA
Seorang polisi menghentikan Celia Capira Mamani, wanita yang berlari mengejar mobil Presiden Peru Martin Vizcarra. Ia meminta presiden menyelamatkan suaminya, Adolfo Mamani Tacuri, dari Covid-19 karena tak mendapat perawatan memadai di rumah sakit. Peristiwa ini terjadi pada Minggu (19/7/2020). 

TRIBUNJATENG.COM, AREQUIPA - Viral video seorang wanita berlari sambil menangis mengejar iringan mobil Presiden Presiden Peru Martin Vizcarra.

Wanita itu berlari mengejar mobil yang membawa sang presiden, untuk meminta agar suaminya bisa diselamatkan dari Covid-19. 

"Bapak Presiden, jangan pergi!" teriak wanita bernama Celia Capira (32) itu sambil menangis.

Agenda Perkenalan Gibran-Teguh Prakosa pada Kader PDIP di Solo Ditunda, Ini Penjelasan Rudy

Model Majalah Dewasa Ini Nekat Lepas Baju saat Ditangkap Polisi, Dituding Jalankan Geng Seks

Purnomo Positif Covid-19, Balaikota Solo Disemprot, Rudy: Antisipasi Kalau Virusnya Masih Nempel

Update Corona 25 Juli di Indonesia: Total Ada 97.286 Kasus, Tambah 1.868 Kasus Dalam 24 Jam

Dia meminta suaminya disediakan ranjang di rumah sakit.

Kalimat miris itu terekam dalam video pada Minggu (19/7/2020) di Arequipa, kota terbesar kedua di Peru.

Akan tetapi upaya dari ibu 3 anak itu tak berakhir bahagia.

Suaminya, Adolfo Mamani (57), meninggal pada Selasa (21/7/2020).

Rumah sakit di Arequipa yang kewalahan dan kekurangan ranjang serta oksigen, tak bisa menyelamatkannya.

"Mereka membunuhnya; dia awalnya baik-baik saja, mereka memberi tahu kami bahwa dia stabil, pada pagi hari saya membawakannya sarapan," kata Capira pada wartawan setempat pada Selasa dikutip dari AFP.

Potongan video yang menunjukkan pipi Capira basah karena berlinang air mata sambil mengenakan masker dan pelindung wajah (face shield), menunjukkan keputusasaan penduduk setempat.

Di luar rumah sakit Honorio Delgado tempat Mamani meninggal, pihak berwenang telah mendirikan tenda darurat karena pasien rumah sakit meluap melebihi kapasitas.

Di situlah awalnya  Mamani mendapat perawatan.

"Pak Presiden, Anda harus ke tenda, jangan meninggalkan rumah sakit sampai Anda melihat kondisi (pasien)," isak Capira dalam video itu ketika iring-iringan konvoi presiden beranjak pergi.

"Pak Presiden, ini buruk dan tidak manusiawi," teriak Capira.

Pada Senin (20/7/2020) Mamani sempat dipindahkan dari tenda ke ranjang ke rumah sakit, tapi nyawanya melayang keesokan harinya.

Sumber: Kompas.com
Halaman 1 dari 2
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved