1 Pedagang Sumberlawang Positif Covid-19, Disperindag Sragen Belum Ada Rencana Tutup Pasar

TRIBUNJATENG.COM, SRAGEN - Satu pedagang di Pasar Sumberlawang Sragen terkonfirmasi Covid-19, Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) Sragen belum ada rencana tutup pasar.

Hal tersebut disampaikan Kepala Disperindag Sragen Tedi Rosanto ketika dihubungi Tribunjateng.com, Minggu (26/7/2020).

Tedi menyampaikan pihaknya masih menunggu hasil pemeriksaan swab test pedagang yang kontak erat dengan pedagang yang terkonfirmasi Covid-19 tersebut.

"Belum ada rencana, karena nunggu hasil swab test pedagang yang kontak erat dengan yang positif dulu," kata Tedi.

Tedi menyampaikan penutupan pasar memerlukan pengkajian terlebih dahulu dan melibatkan beberapa stakeholder untuk berdiskusi.

Sementara itu Pasar Gemolong Sragen yang sudah tutup lima hari sejak Rabu (22/7/2020) akan segera dibuka esok hari, Senin (27/7/2020).

"Kalau Pasar Gemolong besok sudah dibuka. Tapi untuk 10 pedagang yang kemarin swab test tidak boleh berdagang dulu," lanjut Tedi.

Sebanyak 10 pedagang tersebut dilarang berjualan terlebih dahulu sembari menunggu hasil swab test keluar.

Tedi menyampaikan selama lima hari ditutup Pasar Gemolong dilakukan penyemprotan disinfektan secara masif dan kontinu serta perbaikan ringan.

Perlu diketahui penutupan Pasar Gemolong ialah imbas dari dua pedagang pasar yang terkonfirmasi Covid-19, I (61), N (64).

Sementara satu pedagang pakaian di Pasar Sumberlawang telah terkonfirmasi Covid-19, Sabtu (26/7/2020) lalu. Seorang perempuan berinisial SR.

SR sebelumnya merupakan pasien suspect yang dirawat di RSUD dr Soeratno Gemolong sejak (17/7/2020).

Sementara itu Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Sragen, Hargiyanto menyampaikan masih akan melakukan tracing esok hari, Senin (26/7/2020).

Pihaknya akan melakukan swab test kepada mereka yang melakukan kontak erat dengan pasien terkonfirmasi Covid-19.

"Rencana besok Senin kita swab test yang kontak erat, tracing pedagang di Pasar Sumberlawang rencana 19 orang. Tapi total ada 42 orang," kata Hargi. (uti)