Berita Semarang
Mahasiswa Asal Gunung Pati Semarang Ini Ciptakan Game Edukasi Mobile untuk Pelajar
Inovasi dibutuhkan di tengah pandemi Covid-19 yang memaksa pelajar menjalani Pembelajaran Jarak Jauh (PJJ).
Penulis: budi susanto | Editor: muh radlis
TRIBUNJATENG.COM, SEMARANG - Inovasi dibutuhkan di tengah pandemi Covid-19 yang memaksa pelajar menjalani Pembelajaran Jarak Jauh (PJJ).
Hal itu juga pernah disampaikan Dinas Pemberdayaan Perempuan Perlindungan Anak Pengendalian Penduduk Dan Keluarga Berencana (DP3AKB) Provinsi Jateng, beberapa waktu lalu.
Kepala DP3AKB Provinsi Jateng, Retno Sudewi, menjelaskan, ide kreatif sangat dibutuhkan dalam memenuhi hak pembelajaran anak di tengah pandemi.
• Punya Kebiasaan Begadang dan Makan Mie Instan, Pria Ini Divonis Menderita 16 Penyakit Sekaligus
• Istrinya Pakai Masker Rp 22 Juta dan Viral, Jenderal Andika Blak-blakan Sakit yang Diderita Bu Hetty
• Awalnya Diremehkan karena Badan Lebih Kecil, Selanjutnya Militer AS dan Eropa Kaget Kekuatan TNI AL
• Berikut Daftar Golongan PNS/ASN yang Gigit Jari Tidak Dapat Gaji Ke-13 Menurut Sri Mulyani
"Tak bisa dipungkiri dalam memberikan hak memperoleh ilmu di tengah pandemi dibutuhkan kratifitas agar anak tidak bosan," katanya beberapa waktu lalu.
Menjawab hal tersebut, Risal Fajar Amiyardi (21) mahasiswa Teknik Informatika (IT) Udinus Semarang, mendevelop pembelajaran bahasa inggris ke dalam game mobile bergenre tower defense.
Game mobile yang diberi nama Smart Boy : Vocabs Master tersebut bahkan menjuarai ajang Festival Mobile Kihajar 2020 beberapa waktu lalu.
Dikatakan Risal mahasiswa asal Gunung Pati Kota Semarang kepada Tribunjateng.com, ia siap jika game karyanya bersama tim digunakan untuk menambah model penerapan ilmu dalam PJJ.
"Tentunya kami siap jika diminta pemerintah untuk mengembangkan game mobile yang digunakan dalam PJJ, apalagi tujuannya untuk meningkatkan mutu dunia pendidikan," jelasnya, Minggu (26/7/2020).
Dilanjutkannya, selama ini banyak game edukasi namun kurang begitu menarik, dan tidak diterapkan sebagai model pembelajaran di tengah pandemi.
"Padahal lewat game pelajar akan lebih mudah menyerap ilmu, game juga bukan hal negatif jika digunakan untuk meningkatkan literasi para pelajar," ucapnya.
Lewat game besutannya bersama tim, Risal ingin mengajak masyarakat untuk meningkatkan perbendaharaan kata dalam bahasa Inggris.
“Kami berkaca dari indeks Education First 2020, di mana Indonesia menduduki peringkat ke-61 terkait literasi bahasa inggris. Hal itu membuat kami membuat game ini, supaya masyarakat terutama pelajar lebih mudah menyerap ilmu," tuturnya.
Dijelaskannya, dalam menciptakan game edukasi tersebut, Risal bersama tim membutuhkan waktu selama tiga pekan.
"Dari awal menciptakan ide sampai mendevelop ke smartphone membutuhkan waktu tiga minggu. Proses paling sulit saat membuat 3D, bahkan tak jarang kami lembur setiap malam," imbuhnya.
Ditambahkannya, game tersebut bisa diunduh secara masal dan gratis di website Balai Pengembangan Multimedia Pendidikan dan Kebudayaan (BPMPK).
:quality(30):format(webp):focal(0.5x0.5:0.5x0.5)/jateng/foto/bank/originals/risal-fajar-amiyardi-mahasiswa-teknik-informatika-it-udinus-semarang-men.jpg)