Berita Kendal
Teguh Prihatin Kesejahteraan Nelayan di Kendal Semakin Turun
Seorang nelayan asal Kelurahan Bandengan Kecamatan Kota Kendal Kabupaten Kendal, Teguh (32) mengaku prihatin terhadap kesejahteraan nelayan yang semak
Penulis: Saiful Ma sum | Editor: muh radlis
TRIBUNJATENG.COM, KENDAL - Seorang nelayan asal Kelurahan Bandengan Kecamatan Kota Kendal Kabupaten Kendal, Teguh (32) mengaku prihatin terhadap kesejahteraan nelayan yang semakin turun.
Katanya, selain dilanda fenomena alam berupa banjir rob setiap tahunnya, kini para nelayan juga dihadapkan lemahnya nilai jual ikan.
Hal tersebut berdampak pada penghasilan para nelayan untuk bisa mencukupi kebutuhan sehari-hari.
• Punya Kebiasaan Begadang dan Makan Mie Instan, Pria Ini Divonis Menderita 16 Penyakit Sekaligus
• Istrinya Pakai Masker Rp 22 Juta dan Viral, Jenderal Andika Blak-blakan Sakit yang Diderita Bu Hetty
• Berikut Daftar Golongan PNS/ASN yang Gigit Jari Tidak Dapat Gaji Ke-13 Menurut Sri Mulyani
• Awalnya Diremehkan karena Badan Lebih Kecil, Selanjutnya Militer AS dan Eropa Kaget Kekuatan TNI AL
Belum lagi masa paceklik yang bisa saja datang kapanpun.
"Akhir-akhir ini pendapatan kita gak sebanding dengan pengeluaran.
Kita paksakan melaut misal dengan hasil beberapa kwintal ikan namun dibeli dengan harga yang murah," terangnya di Kendal, Minggu (26/7/2020).
Saat harga jual turun, para nelayan harus mengeluarkan biaya operasional yang tak sedikit.
Terlebih untuk bahan bakar minyak yang digunakan untuk operasional perahu.
Kata teguh, kebanyakan nelayan terpaksa harus mencari pinjaman guna menutupi kebutuhan sehari-hari keluarganya.
"Kami nelayan sempat terkena rob beberapa waktu lalu yang menghambat gerak kita dalam beraktifitas.
Belum lagi, cuaca yang tidak menentu menyebabkan hasil tangkapan ikan tidak sesuai yang diharapkan.
Untuk menutupi kebutuhan sehari-hari kami harus gali lobang tutup lobang," terangnya.
Sudarso, tokoh masyarakat setempat menambahkan, terkait masalah banjir rob, pihaknya berharap pemerintah kabupaten memberikan solusi agar tidak terjadi berulang setiap tahun.
Dengan penanganan yang tepat, setidaknya para nelayan di Kendal tidak was-was lagi saat musim penghujan maupun air laut pasang datang.
"Kita tahu beberapa tahun terakhir air rob jadi langganan tempat pesisir Kendal.
:quality(30):format(webp):focal(0.5x0.5:0.5x0.5)/jateng/foto/bank/originals/pekerja-ikan-asin-di-pantai-bandengan-kendal-sedang-menjemur-ikan-hasil-tangkapan.jpg)