Pilkada Kabupaten Semarang 2020
KPU Ingatkan PPDP Kabupaten Semarang Tetap Patuhi Protokol Kesehatan Selama Coklit
Ketua KPU Kabupaten Semarang Maskup Asyadi mengingatkan agar para petugas pemungutan data pemilih (PPDP) tetap mematuhi protokol kesehatan selama pela
Penulis: akbar hari mukti | Editor: muh radlis
TRIBUNJATENG.COM, UNGARAN - Ketua KPU Kabupaten Semarang Maskup Asyadi mengingatkan agar para petugas pemungutan data pemilih (PPDP) tetap mematuhi protokol kesehatan selama pelaksanaan coklit.
Protokol kesehatan itu berguna untuk mencegah penularan virus corona.
"Terkait temuan 84 PPDP oleh Bawaslu Kabupaten Semarang mengabaikan protokol kesehatan saat coklit, kami terus ingatkan mereka agar tak abai protokol kesehatan," jelasnya, Selasa (28/7/2020).
• Kisah Pengakuan PSK Online Semarang: Dari Ayam Kampus hingga Jadi Karyawati, Kini Coba Jualan Baju
• PKS Incar Purnomo untuk Tantang Gibran di Pilkada Solo, Tidak Menolak Tapi Belum Mengiyakan
• Jokowi Telepon Donald Trump, Amerika Serikat Langsung Kirim 1.000 Ventilator ke Indonesia
• Hasil Swab Mandiri Purnomo Ternyata Negatif: Saya Tidak Terkena Covid-19, Alhamdulillah
Protokol kesehatan yang diberikan KPU Kabupaten Semarang ke PPDP di antaranya masker, face shield, hand sanitizer, hingga sarung tangan plastik.
Terkait sarung tangan plastik yang dinilai menyusahkan anggota PPDP melaksanakan coklit, menurutnya hal tersebut sesuai surat dinas KPU RI nomor 513.
Jika dalam praktiknya ada yang mencopot sarung tangan plastik saat bertugas, maka pihaknya langsung mengingatkan.
"Sesuai surat 513 dari KPU, dan langsung kami ingatkan agar memakai sarung tangan tersebut," paparnya.
Informasi yang ia dapatkan, petugas PPDP terus menggunakan sarung tangan plastik saat melaksanakan coklit di Kabupaten Semarang jelang Pilkada Desember mendatang.
"Misal siang tadi di Bawen, pelaksanaan lengkap menggunakan APD hingga sarung tangan plastik.
Tidak dicopot," paparnya.
Ia juga menjelaskan selain membekali dengan APD, masing-masing PPDP telah diperiksa kesehatannya melalui pelaksanaan rapid tes oleh Dinas Kesehatan Kabupaten Semarang melalui beberapa puskesmas.
Bimbingan teknis terkait tugas coklit di tengah pandemi corona juga telah diberikan.
"Selama pelaksanaan coklit, PPK dan PPS melaksanakan monitoring kepada PPDP dalam rangka mengingatkan mereka bekerja sesuai ketentuan," paparnya.
Sebelumnya Bawaslu Kabupaten Semarang temukan 84 petugas pemutakhiran data pemilih (PPDP) abai terhadap protokol kesehatan di pelaksanaan coklit jelang Pilkada Kabupaten Semarang.
Temuan itu yakni para petugas mencopot sarung tangan plastik saat coklit berlangsung.