Wonosobo Hebat
Selamat Datang di Superhub Pemkab Wonosobo

Prakiraan Cuaca

Prakiraan Cuaca Kota Semarang Menurut BMKG Selasa 28 Juli 2020

Angin berhembus dari arah utara menuju tenggara dengan kecepatan 10-25 kilometer per jam

Penulis: Reza Gustav Pradana | Editor: muslimah
TRIBUN JATENG/DHIAN ADI PUTRANTO
Seorang pesepeda bersepeda di kawasan Kota Lama Semarang beberapa waktu yang lalu 

TRIBUNJATENG.COM, SEMARANG - BMKG melalui Stasiun Meteorologi kelas II Ahmad Yani Semarang mengeluarkan prakiraan cuaca di wilayah Kota Semarang pada Selasa (28/7/2020) hari ini.

Dari keterangan Forecaster BMKG Kelas II Ahmad Yani Semarang Winda Ratri, langit pada umumnya akan cerah-cerah berawan.

Laman resmi prakiraan cuaca juga memperlihatkan langit bakal cerah, cerah berawan dan berawan di seluruh wilayah pada sepanjang hari.

Angin berhembus dari arah utara menuju tenggara dengan kecepatan 10-25 kilometer per jam.

Untuk suhu udara berkisar antara 24-34 derajat Celcius.

Sedangkan kelembapan udara berkisar antara 50-80 persen.

Penting diketahui, sebagian besar Kota Semarang diprakirakan sudah memasuki musim kemarau pada Mei Dasarian II 2020 (tanggal 11-20) atau pertengahan Mei 2020 lalu.

Sedangkan, wilayah tenggara Kota Semarang sudah mulai memasuki masa musim kemarau pada Mei Dasarian I atau awal Mei 2020 lalu.

Hal itu diketahui dari akun Twitter resmi @bmkg_semarang melalui ilustrasi gambar prakiraan awal musim kemarau di Jawa Tengah. 

Untuk wilayah Jawa Tengah sendiri sudah memasuki masa musim kemarau pada Mei 2020 lalu.

Kepala Seksi Data dan Informasi BMKG Stasiun Klimatologi Semarang Iis Widya Harmoko mengatakan bahwa menjelang dan pada puncak musim kemarau, langit pada umumnya cerah atau hampir tidak ada awan pada sepanjang hari.

Kondisi tersebut menyebabkan energi matahari tidak banyak mengalami halangan untuk masuk permukaan bumi sehingga suhu pada siang hari menjadi terasa lebih hangat.

“Beberapa hari belakangan (langit) hampir tidak ada awan, clear.
Ketika tidak ada perawanan, energi masuk tanpa menghalangi sehingga udara terasa panas dan kering,” ungkapnya ketika dihubungi Tribunjateng.com, Minggu (26/7/2020) siang.

Sedangkan, lanjutnya, pada malam hari energi yang diserap akan dilepaskan kembali langit dan bisa berlangsung lebih maksimal karena langit yang cerah.

Dengan begitu udara menjadi terasa lebih dingin dibanding musim sebelumnya.

Sumber: Tribun Jateng
Halaman 1 dari 2
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved