Wonosobo Hebat
Selamat Datang di Superhub Pemkab Wonosobo

Berita Internasional

Warga Korea Utara Dilarang Nonton Drakor, Jika Ketahuan Akan Digunduli dan Dipenjara

Pemimpin Korea Utara Kim Jong Un akan memberikan hukuman berat bagi rakyatnya jika terbukti menonton drama Korea Selatan atau drakor.

Editor: m nur huda
AFP/ED JONES
Ribuan orang membungkukkan badan di hadapan patung dua mendiang pemimpin Korea Utara, Kim Il Sung dan Kim Jong Il. Penghormatan ini juga dilakukan di saat merayakan ulang tahun Kim Jong Il pada Sabtu (16/2/2019). 

TRIBUNJATENG.COM, PYONGYANG - Pemimpin Korea Utara Kim Jong Un akan memberikan hukuman berat bagi rakyatnya jika terbukti menonton drama Korea Selatan atau drakor.

Apalagi jika warga Korea Utara sampai berani menirukan gaya berbicara seperti orang-orang Korea Selatan.

Kabar tersebut diunggah Express yang mengutip sebuah laporan dari Radio Free Asia (RFA).

Teguh Harus Mengundurkan Diri dari DPRD Solo Paling Lambat 30 Hari Sebelum Pemungutan

Kecelakaan di Pati, Dua Bus Tabrakan Karena Hindari Emak-emak Naik Motor

Kerabat Keraton Solo Jajaki Peluang Tantang Gibran, Masih Kesulitan Parpol Koalisi

PKS Incar Purnomo untuk Tantang Gibran di Pilkada Solo, Tidak Menolak Tapi Belum Mengiyakan

Beberapa unggahan video yang ditayangkan menunjukkan orang-orang dirangkap dan diinterogasi jika warga Utara menikmati hiburan dari Selatan atau berbicara layaknya orang Korea Selatan.

"Menurut pembicara di video itu, 70 persen warga Korea Utara menonton film dan drama Korea Selatan.

Pembicara itu memperingatkan bahwa budaya nasional kami memudar,” ujar seorang penduduk di provinsi Hamgyeong Utara kepada RFA seperti dikutip Tribunjogja.com.

"Di video itu seorang petugas dari Komite Pusat Partai Pekerja mendiskusikan usaha untuk menghilangkan kata-kata dari Selatan (Korsel) dan menunjukkan contoh hukuman yang diberikan jika kata-kata itu dipakai puluhan pria dan wanita digunduli dan dikurung saat petugas mengintrogasi mereka,” sambungnya.

Korea Utara selalu menekankan penggunaan dialek Pyeongyang bagi orang Korea Utara.

Namun menyebarnya konsumsi hiburan dari Selatan membuat dialek Seoul populer di kalangan anak muda.

Dikatakan oleh sumber tersebut hukuman kemungkinan akan jauh lebih kejam dari yang ditunjukkan di video.

"Mulai bulan ini, pihak berwenang akan memanfaatkan berbagai teknik, termasuk hukuman legal yang lebih berat, bersamaan dengan proyek pendidikan ideologi untuk mencegah infiltrasi budaya Selatan lebih jauh lagi,” katanya.

Seorang pejabat Kota Pyeongyang mengatakan hukuman lebih ketat akan dimulai minggu ini.

"Sudah lama di Pyeongyang muncul tren di kalangan pemuda untuk menonton film dan drama serta meniru kata dan tulisan Selatan,” tambahnya.

Hingga beberapa waktu lalu, tren itu tidak jadi masalah besar di Korea Utara. Hal ini lantaran polisi menerima suap ketika mereka tahu kejadian seperti itu.

Sehingga, kasus yang tercatat tidak banyak.

Sumber: Tribun Jogja
Halaman 1 dari 2
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved