Virus Corona Jateng
Bertahan Tetap Bertugas di Tengah Corona, Bidan di Kendal Ini Terima Cacian hingga Dilempar Batu
Bahkan, pemilik nama akrab Dian ini sempat kehilangan support sistem dari suaminya lantaran sang suami tak tega melihat apa yang dialami sang istri
Penulis: Saiful Ma sum | Editor: muslimah
TRIBUNJATENG COM, KENDAL - Berbagai pengalaman dialami para tenaga medis maupun paramedis sepanjang bertugas dalam menangani covid-19.
Banyak hal yang menarik hingga mengundang rasa empati dari berbagai pihak terjadi pada masa sulit ini.
Tak sedikit dari mereka yang harus berjuang lebih dari biasanya sebagai bentuk tanggungjawab atas profesi yang dijalankan
Satu di antaranya tenaga paramedis Dian Eka (32) asal Kabupaten Kendal.
• Foto Vernita Syabilla di Hotel Lampung Jadi Sorotan Seusai Ada Penangkapan Artis VS Kasus Prostitusi
• Manajer Artis VS Benarkan yang Tertangkap Kasus Dugaan Prostitusi Vernita Syabilla
• Jelang Idul Adha, Ini Daftar Harga Alat Panggang, Kipas hingga Tusuk Sate
• Pasutri Tewas Bersimbah Darah di Tegal, Diduga Terkait Bisnis Love Bird
Perempuan cantik yang berprofesi sebagai bidan desa ini harus berjuang lebih dalam mengawal warganya dari covid-19.
Beberapa kali ia menerima perlakuan yang kurang baik dari masyarakat saat bertugas.
Mulai dari cacian, hinaan, hadangan, hingga aksi teror ia terima.
Bahkan, pemilik nama akrab Dian ini sempat kehilangan support sistem dari suaminya lantaran sang suami tak tega melihat apa yang dialami sang istri.
"Pernah sih saat masa sulit dan banyak rintangan, suami saya menyarankan untuk istirahat dari rutinitas sebagai bidan.
Dia kasihan dengan yang saya alami.
Beberapa dari keluarga saya juga menyarankan hal yang sama," tuturnya saat ditemui di Puskesmas I Kecamatan Brangsong, Rabu (29/7/2020).
Namun Dian memilih bertahan agar tetap bisa memberikan pelayanan kesehatan kepada warganya.
Dian berpikir bahwa ada banyak konsekwensi atas setiap profesi yang bakal dijalani setiap orang termasuk menjadi tenaga paramedis.
Dian sendiri sudah menjadi tenaga paramedis sejak 2011 lalu. Ia kini bertindak sebagai bidan di salah satu desa di Kecamatan Brangsong.

Maret tahun 2020 ini, Dian menjadi bagian dari tenaga paramedis dalam penanganan covid-19.