Idul Adha 2020
Alasan Nenek Penyapu Jalan Serahkan Tabungan Selama 15 Tahun untuk Kurban Sapi dan Kambing
"Saya tabung pakai emas. Hasil kerja hasil jualan, campur aduk lalu saya beli emas.Ada 4 gelang dan cincin terus dijual buat beli sapi,"
Kadang kurang ataupun lebih.
Selain sebagai penyapu jalan, Sumiyati juga jualan kecil-kecilan.
Dia punya rombong atau kelontongan persis di tepi Jalan Diponegoro, Tenggarong.
Di situ juga Sumiyati tinggal sendirian sambil jualan minuman kemasan, makanan ringan dan lainnya.
"Saya sudah cerai lama. Belasan tahun lalu. Saya tinggal sendirian di sini. Punya empat anak tapi tinggal terpisah," terang Sumiyati.
Sumiyati mengutarakan niatnya membeli hewan kurban demi akhirat.
"Dunia tidak ada apa-apanya, Nak. Akhirat yang penting," tegas dia.
Sebelum jadi penyapu jalan, Nenek Sumiyati sempat bekerja pemulung.
Dia mengumpulkan botol-botol kemasan plastik, kardus dan barang bekas lainnya kemudian dia jual.
"Tapi sekarang sudah enggak lagi. Sekarang sapu jalan sama dan jualan kecil-kecilan," tutup dia. (Kompas.com/Zakarias Demon Daton)
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul Kisah Nenek Penyapu Jalan Kurban Sapi dan Kambing, Menabung 15 Tahun