Wonosobo Hebat
Selamat Datang di Superhub Pemkab Wonosobo

Idul Adha 2020

Bang Bee dan Adiknya Persembahkan 2 Ekor Sapi Kurban untuk Orangtua

Tunjukkan baktinya, kedua putra Bupati Kendal sisihkan uang saku untuk beli hewan kurban saat Idul Adha.

Editor: abduh imanulhaq
IST
Tunjukkan baktinya, kedua putra Bupati Kendal sisihkan uang saku untuk beli hewan kurban saat Idul Adha. 

TRIBUNJATENG.COM, KENDAL - Demi mewujudkan bakti dan cintanya kepada orangtua, kedua putra-putri Bupati Kendal Mirna Annisa, Kee Abyansyah Sitepu (14) bersama adiknya Calanta Rafanda Sitepu (8) membelikan dua sapi kurban pada momen Idul Adha 2020.

Kedua sapi kurban yang dikhususkan untuk kedua orangtuanya Ferry Sandy Sitepu dan Mirna Annisa itu diserahkan kepada pihak Pondok Pesantren Wasilatul Huda di Desa Tamangede, Kecamatan Gemuh dan Pondok Pesantren Hufadzil Qur’an An-Nur, Desa Pamriyan, Kecamatan Gemuh.

Kee Abyansyah, biasa disapa Bang Bee bersama adiknya Calanta (non C) membongkar tabungan masing-masing yang dikumpulkan sejak SD untuk mewujudkan hal tersebut.

Bang Bee bercerita, tekad membelikan hewan kurban untuk orangtuanya sudah ada sejak ia kecil.

Ia lantas mengajak adiknya untuk mengumpulkan uang dalam sebuah celengan berbentuk macan.

Mendekati momen Idul Adha tahun ini, keduanya sepakat memecah celengan tersebut dan menghitung hasil yang dikumpulkan.

Tanpa berpikir panjang, Bang Bee menghubungi budenya Santi untuk membantunya mencarikan sapi untuk berkurban.

Niat kedua kakak beradik ini bersama Santi disembunyikan dari orangtuanya agar tidak diketahui ibu dan ayahnya.

Mereka tidak mau kalau kedua orangtuanya tahu niat putra putrinya sebelum sapi yang diharapkan terbeli.

"Kedua hewan kurban ini kami berikan kepada dua pondok pesantren, dengan harapan pahalanya kami khususkan untuk ayah dan bunda. Karena berkat beliau berdua, kami bisa seperti sekarang ini," kata Kee Abyansyah, Minggu (2/8/2020).

Setelah berhasil mendapatkan dua sapi yang diinginkan, Bang Bee dan adiknya langsung mengantarkannya ke dua pondok pesantren di Kecamatan Gemuh beserta bude dan ajudan bupati.

Lagi-lagi tanpa sepengetahuan orangtuanya.

Ide berkurban untuk orangtuanya tersebut sudah lama dikonsep putra sulung Mirna.

Saat itu, ia mengikuti pengajian dengan tema hikmah menyembelih dan membagikan daging hewan kurban adalah bisa menyelamatkan orang dari siksaan api neraka kelak di akhirat.

Sejak itulah ia menyisihkan uang saku sekolah, uang pemberian dari saudara dan hadiah dari ayah dan bundanya.

"Kalau prestasi sekolah bagus, dapat nilai bagus, ayah dan bunda biasanya memberikan kami hadiah berupa uang. Tujuannya untuk memotivasi kami agar lebih semangat belajar. Tapi uang-uang itu tidak pernah kami gunakan melainkan selalu kami tabung. Setelah berjalan, saya ajak adik untuk menabung juga untuk mewujudkan niat kami berkurban untuk ayah dan bunda," jelasnya.

Keduanya menyadari belum bisa menghasilkan uang dari bekerja.

Lantaran besarnya niat keduanya untuk membuat orangtua senang, keduanya mulai rajin menabung hingga akhirnya terkumpul uang yang cukup untuk membeli dua ekor sapi

"Setelah dibeli, kedua sapi kami serahkan untuk para santri yang sedang menempuh pembelajaran ngaji kitab ataupun hafalan Qur’an," tuturnya.

"Saya dan adik saya berharap apa yang kami lakukan mendapat Ridho Allah SWT sebagai anak yang salih dan salihah. Sebab Ridho Allah kepada anak itu terletak pada ridhonya orang tua," katanya.

Niat Kee Abyansyah Sitepu dan Calanta Rafanda Sitepu mendapatkan apresiasi pengasuh Pondok Pesantren Wasilatul Huda, Taman Gede Gemuh, KH Adib Anas Noor serta Pengasuh Pondok Pesantren Hufadzil Qur’an An-Nur, KH M Ulil Abshor.

Hal itu lantaran besarnya niat kedua anak tersebut untuk bisa membahagiakan kedua orangtuanya dengan tabungan pribadinya.

KH Adib didampingi Nyai Hajah Adib mengaku terharu dengan apa yang dilakukan kedua putra putri Mirna ini.

Ia pun mendoakan keduanya dan berharap apa yang dilakukan Bang B dan Non C bisa menjadi tauladan bagi anak-anak lain seusinya untuk gemar menabung dan berbakti kepada kedua orangtuanya.

"Anak dengan usia belasan tahun sudah punya pemikiran untuk mewujudkan baktinya kepada kedua orang tuanya. Saya bilang, Subhanallah, seusia segitu sudah punya niat yang baik sekali, ini menjadi wujud bakti anak yang salih-salihah. Dengan keikhlasan dan kebaikan hatinya yang ingin berbakti kepada bapak-ibunya," tuturnya.

Ny Hajah Adib menambahkan, kebaikan keduanya yang tidak ingin diketahui kedua orangtuanya menunjukkan ketulusan dan keikhlasan dalam beramal.

"Mudah-mudahan bisa menjadi istiqomah menjadi anak yang salih-salihah dan jadi tauladan untuk anak-anak muda lainnya," harapnya.

Begitu halnya yang disampaikan Pengasuh Pondok Pesantren Hufadzil Qur’an An-Nur, KH M Ulil Abshor.

Selain rasa terimakasih, Abah Ulil berharap keduanya bisa tumbuh menjadi pribadi yang baik, berakhlakulkarimah dan menjadi kebanggan orangtua maupun masyarakat.

"Mudah-mudahan niat dan amal baiknya diterima. Terlebih ini untuk membahagiakan orang tua. Sungguh sangat mulia niatnya. Semoga semua cita-citanya yang baik dikabulkan oleh Allah SWT, aamiin," pungkasnya.

Bupati Mirna Terharu Tingkah Kedua Buah Hatinya.

Bupati Kendal, Mirna Annisa merasa haru dan bangga dengan tingkah dua buah hatinya, Kee Abyansyah Sitepu dan Calanta Rafanda Sitepu.

Ia tidak pernah menduga sebelumnya jika putra putrinya itu akan membeli dua ekor hewan kurban untuknya dan suami.

"Bahagia dan terharu pasti, tidak bisa diungkapkan dengan kata-kata. Karena saya pikir mereka masih anak-anak. Di mana namanya anak-anak kalau punya uang pemberian atau hasil tabungan pasti ingin dibelikan mainan, gadget, sepeda dan sebagainya," katanya.

Ia sempat terkejut lantaran tak tahu menahu soal surprise yang diberikan anak-anaknya.

Ia diberitahu setelah kedua anaknya sudah menyerahkan hewan kurban kepada masing-masing pondok pesantren.

"Akhirnya saya kroscek ke anaknya. Keduaya mengakui memang telah membeli hewan kurban," tuturnya.

Ia sempat menitihkan air mata dan terharu memeluk keduanya.

Ia juga terkejut lantaran apa yang dilakukan sang anak tidak ada yang menyuruh, murni inisiatif putra sulungnya.

"Saya bilang, ya Allah nak, siapa yang mengajari kamu untuk beli hewan kurban. Saya sampaikan terimakasih kepada anak-anak saya masih dalam pelukan. Saya katakan, bunda sayang sama kalian berdua," jelasnya.

"Ya memang selama ini kalau mereka dapat nilai bagus disekolah saya dan suami selalu memberikan hadiah. Gak tentu kadang Rp 50-100 ribu. Tidak besar memang, tapi harapan kami itu adalah bentuk apresiasi agar mereka terus semangat dalam belajar," katanya.

Mirna menyebut, jika keduanya anaknya sejak kecil menunjukkan pribadi yang baik.

Terutama sang kakak yang sudah menunjukkan sifat sosialnya.

Seperti contoh perayaan ulang tahun yang dirayakan di panti asuhan tanpa meminta party-party.

"Justru dia minta uang untuk dibelikan makanan dan barang-barang untuk dibawa ke panti asuhan. Dia juga tidak ingin saya ikut ke panti asuhan, karena dia merasa kasihan dengan anak-anak panti yang sudah tidak memiliki bapak ibu. Makanya dia ke masuk ke panti asuhan sendiri, saya menunggu di luar, Alhamdulillah," pungkasnya. (*)

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved