Berita Regional
Pakar Epidemiologi Minta Risma Tak Beri Harapan Palsu, Ada Apa?
Pakar Epidemiologi Fakultas Kesehatan Masyarakat (FKM), Universitas Airlangga (Unair), dr Windhu Purnomo menyayangkan Wali Kota Surabaya
TRIBUNJATENG.COM, SURABAYA - Pakar Epidemiologi Fakultas Kesehatan Masyarakat (FKM), Universitas Airlangga (Unair), dr Windhu Purnomo menyayangkan Wali Kota Surabaya, Tri Rismaharini yang mengklaim Kota Surabaya sudah masuk zona hijau.
Menurut Windhu, pernyataan tersebut bisa disalahpahami oleh masyarakat dan cenderung menyesatkan.
"Saya tahu (klaim zona hijau tersebut) dasarnya memang dari RT (Rate of Transmission) yang dikeluarkan dari Kemenkes tapi itu cuma sehari. RT kalau belum 14 hari berturut-turut ya belum (zona hijau)," kata Windhu, Senin (3/8/2020).
• 9 Tahun Merantau di Amerika, Suami Pulang Bacok Istri: Uang Kiriman Rp 35 Juta Sebulan Jadi Kotoran
• Beredar Video dan Foto Ijab Kabul Pernikahan Cak Malik yang Digosipkan Suami Nella Kharisma: Sah!
• Inilah Sosok Kepala Daerah Sombong yang Disebut Ganjar Pranowo: Demi Citra Sukses Tangani Corona
• Nasib Babinsa Pengungkap Rahasia TNI Gadungan 12 Tahun
Windhu menjelaskan, RT dari Kota Surabaya saat ini masih fluktuatif. Terkadang di atas angka 1 dan beberapa kali memang di bawah 1.
Jika diklaim zona hijau, Windhu menganalogikan hijau di Kota Surabaya adalah hijau semangka.
"Jadi hijaunya di kulit tapi sesungguhnya dalamnya merah. Itu nanti malah menyesatkan, masyarakat akan keluyuran dan justru berbahaya," lanjut Windhu.
Menurut Windhu, Risma terlalu terburu-buru mengklaim Surabaya masuk ke dalam zona hijau.
"Data yang dilihat seperti apa sehingga bisa diklaim hijau, ini masih jauh dari hijau, oranye saja belum," tegas Windhu.
Yang lebih penting lagi, angka tingkat kematian (fatality rate) akibat Covid-19 di Surabaya juga masih tinggi bahkan dua kali dari angka nasional.
"Surabaya masih tinggi, 8,9 persen, padahal nasional kurang 4,5 persen. Sedangkan WHO targetnya 2 persen. Jadi tingkat keamanan Surabaya masih jauh," ucap Windhu
Windhu meminta Pemkot Surabaya tidak memberikan harapan palsu kepada masyarakat karena jika salah memahami, masyarakat akan berperilaku seolah-olah tidak sedang dalam pandemi Covid-19.
"Banyak masyarakat yang tidak patuh protokol kesehatan padahal di Surabaya sama sekali belum aman," pungkasnya.
Diberitakan sebelumnya Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini mengklaim tren penularan virus corona menurun dan angka kesembuhan di Kota Surabaya kian meningkat.
Dirinya bahkan mengatakan Kota Surabaya sudah menjadi zona hijau.
"Kondisi Surabaya sudah hijau, artinya penularannya kita sudah rendah lalu yang sembuh sudah banyak,” kata Risma saat menggelar video conference bersama pedagang dan perwakilan masyarakat Kecamatan Gunung Anyar, Sabtu (1/8/2020) .