Berita Internasional
Cerita Saksi Berada Dekat Ledakan di Beirut: Saya Mengira Bangunan Akan Runtuh
Seorang saksi mata mengatakan, dia teringat momen ketika Lebanon dibom Israel pada 2006 ketika dua ledakan besar terjadi di ibu kota Beirut.
TRIBUNJATENG.COM, BEIRUT - Seorang saksi mata mengatakan, dia teringat momen ketika Lebanon dibom Israel pada 2006 ketika dua ledakan besar terjadi di ibu kota Beirut.
Sebanyak 78 orang tewas dengan lebih dari 4.000 lainnya terluka dalam insiden yang terjadi di kawasan pelabuhan ibu kota.
Berbagai rekaman yang diunggah di media sosial memperlihatkan bagaimana jamur raksasa terbentuk dengan asap yang membubung berwarna oranye.
• Ada WNI Jadi Korban Ledakan di Beirut Lebanon, Ini Kabar Terkini dari KBRI
• Masih Berperang, Israel Tawarkan Bantuan Penanganan Ledakan di Beirut Lebanon
• Heroik Video Pengantin saat Pemotretan Detik-detik Ledakan di Beirut Lebanon, Hampir Terpental
• 2 Kendaraan Kontingen Garuda Diduga Rusak Pasca-Ledakan di Beirut, 1.234 Personel TNI Aman
Mohamed Najem, jurnalis yang berbasis di Beirut menuturkan, saat ledakan terjadi dia tengah berada di lantai 11 dengan kaca langsung pecah.
"Saya mendengar dua ledakan. Saat itu saya mengira bahwa bangunan akan segera runtuh," ujar dia dalam video yang dipublikasikan BBC Rabu (5/8/2020).

Najem mengungkapkan, dia segera bersembunyi begitu kaca bangunan tempatnya berada berhamburan, dan mengaku menderita luka di kakinya.
Dia berujar begitu mendengar suara ledakan, pikirannya langsung menerawang ke momen 14 tahun silam, yakni ketika Israel mengebom Lebanon.
Pada 12 Juli sampai 14 Agustus 2006, terjadi perang antara Israel dengan kelompok Hezbollah yang dibantu beberapa paramiliter lain.

Konflik di tiga titik, salah satunya Dataran Tinggi Golan, berakhir setelah Tel Aviv mencabut blokade atas Lebanon pada 8 September 2006.
Najem mengisahkan pada saat konflik, area sekitar tempat tinggalnya dibombardir Pasukan Pertahanan Israel (IDF) di mana dia merasa bakal tewas.
"Saya mengalami perasaan semacam itu lagi pada hari ini," papar Najem dalam kejadian yang terjadi pada Selasa waktu setempat (4/8/2020).

Saksi lain, Laith Ballout, mengatakan dia dan orang-orang lainnya segera tiarap ke tanah begitu ledakan mengguncang ibu kota Lebanon tersebut.
Begitu dia membuka matanya, dia melihat debu beterbangan dengan puing-puing bangunan berserakan di tempat mereka berada.
Saksi mata lainnya, Hadi Nasrallah menceritakan dia berada dalam taksi dan sempat kehilangan pendengaran selama beberapa saat karena suara yang memekakkan telinga.
"Saya sempat tak bisa mendengar beberapa detik. Saya tahu ada yang salah, dan kemudian saya melihat kaca berguguran dari jendela," paparnya.
Israel melalui beberapa pejabat tingginya seperti Perdana Menteri Benjamin Netanyahu menyatakan mereka siap mengulurkan tangan kepada Beirut.
Dalam pernyataannya, Netanyahu menerangkan dia telah menginstruksikan Dewan Keamanan Nasional Israel untuk mengontak utusan PBB Timur Tengah Nickolay Mladenov.
Isi pesan tersebut adalah untuk menjelaskan bagaimana Israel dapat membantu Lebanon lebih lanjut atas insiden ledakan di Beirut.
Perdana Menteri Hassan menyatakan, amonium nitrat sebanyak 2.750 ton yang disimpan selama bertahun-tahun dalma gudang meledak.
Meski begitu, dia menegaskan pihaknya akan menyelidiki penyebab pastinya.
"Mereka yang bertanggung jawab atas bencana ini bakal menanggung akibatnya," tegasnya.(*)
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Kisah Saksi Ledakan Beirut: Seperti Israel Mengebom Lebanon pada 2006"
• Memilukan Suasana Terkini Pasca-Ledakan di Beirut Lebanon, Korban Bergelimpangan
• Foto dan Video Ledakan di Beirut Lebanon yang Tewaskan Puluhan Orang, Getaran Dikira Gempa
• Rumah Mbah Minto YouTuber yang Kini Jadi Bintang Iklan, Lantai Dikeramik dan Ada TV 32 Inci
• Bertemu Dokter Tirta, Anji Minta Maaf Atas Kegaduhan Obat Covid-19 Hadi Pranoto