Wonosobo Hebat
Selamat Datang di Superhub Pemkab Wonosobo

KKN Undip

Mahasiswi KKN Undip Sulap Air Kapur di Grobogan Jadi Air Layak Minum

Kelurahan Grobogan, Kecamatan Grobogan, Kabupaten Grobogan, Jawa Tengah, merupakan daerah yang dekat dengan pegunungan kendeng, yang mana banyak menga

Editor: abduh imanulhaq
IST
Sosialisasi penggunaan alat filtrasi air pada warga RT 03/02 Dusun Pucang Grobogan, Kelurahan Grobogan oleh mahasiswa KKN Undip Yuli Isnawati 

TRIBUNJATENG.COM, GROBOGAN - Kelurahan Grobogan di Kecamatan/Kabupaten Grobogan,  Jawa Tengah, merupakan daerah yang dekat dengan Pegunungan Kendeng sehingga banyak mengandung mineral seperti ion Na, Ca, Mg, S, Cl dan sebagainya.

Oleh karena itu, air rasanya asin dan mengandung endapan kapur.

Menurut WHO air yang mengandung zat kapur yang tinggi dapat menyebabkan penyumbatan pembuluh darah jantung dan batu ginjal yang dapat menyebabkan kencing batu.

Alat dan bahan yang digunakan untuk pembuatan filtrasi air dengan alat sederhana.
Alat dan bahan yang digunakan untuk pembuatan filtrasi air dengan alat sederhana. (IST)

Sesuai tujuan SDGs salah satunya ialah sanitasi air bersih.

Salah satu mahasiswi Universitas Diponegoro, Yuli Isnawati (21) mengadakan sosialisasi tentang cara mengoptimalkan air kapur menjadi air layak minum dengan cara yang sederhana.

“Sosialisasi ini dilakukan secara terbuka kepada beberapa warga RT 03/02 Dusun Pucang Grobogan, Kelurahan Grobogan,” katanya, Rabu (5/8/2020).

Program ini diadakan sebagai bentuk edukasi kepada masyarakat tentang bahaya mengonsumsi air yang mengandung endapan kapur, cara yang dapat dilakukan untuk menghilangkan endapan kapur dan pentingnya mencukupi kebutuhan air dalam tubuh.

Rangkaian kegiatan tersebut terdiri dari kegiatan percobaan filtrasi air dengan alat sederhana, edukasi anak-anak akan manfaat air minum, penyuluhan ke beberapa warga dan evaluasi untuk program minum air mineral 8 gelas sehari.

Cara sederhana untuk mengubah air kapur agar layak minum ini meliputi filtrasi air dengan menggunakan bahan seperti pasir sungai, kerikil, karbon aktif (arang) dan juga kapas yang disusun dengan perbandingan 1:1:1:1 di letakkan berurutan dalam wadah.

Kemudian air sumur dialirkan dengan menggunakan selang melewati alat filtrasi yang dibuat.

Air hasil filtrasi tersebut kemudian dimasak hingga mendidih, setelah itu ditunggu endapan kapur mengapung dipermukaan, kemudian disaring untuk menghilangkan kapur.

“Air yang dihasilkan dapat layak dikonsumsi oleh warga setempat,” katanya.

Sesuai syarat air yang layak diminum menurut BPOM yaitu tidak berwarna, tidak berasa, tidak berbau, tidak mengandung senyawa-senyawa berbahaya dan juga bebas dari mikroba.

Konsumsi air 8 gelas sehari sesuai anjuran Kementerian Kesehatan Republik Indonesia dapat memperlancar pencernaan, dapat memelihara fungsi ginjal, menghindari dehidrasi, perawatan kulit, mengurangi resiko kandung kemih dan mengontrol kalori.

Adanya program ini diharapkan masyarakat Desa Grobogan menjadi lebih sehat dan peduli dengan apa yang dikonsumsi untuk menjaga imunitas tubuh untuk menghadapi pandemi Covid 19. Bersama Membangun Grobogan Sehat.

Kepala Pusat Pelayanan Kuliah Kerja Nyata (P2KKN) LPPM Undip, Fahmi Arifan ST M.Eng, menyebutkan, ada sejumlah 3.852 mahasiswa mengikuti KKN Tim II 2020. Mereka disebar ke seluruh daerah di Indonesia dari Aceh hingga Papua Barat.

Fahmi mengatakan, adanya pandemi Covid-19 maka kegiatan KKN tim 2 2019/2020 mengalami perubahan.

”Yang biasanya dilakukan secara kelompok (tim) maka pada KKN periode ini dilakukan dengan secara mandiri (individu) atau KKN Pulang Kampung,” katanya.

KKN yang biasanya dilakukan di lokasi yang ditentukan oleh LPPM, lanjutnya, maka saat ini ditentukan berdasarkan lokasi domisili (kampung halaman) dari mahasiswa atau dapat memilih lokasi di luar domisili.

“Tentunya harus tetap memperhatikan protokol kesehatan di masa pandemi Covid-19 ini,” katanya.

Pada pelaksanaan KKN Tim II TA 2019/2020 ini, melibatkan Dosen KKN sebanyak 105 orang,  Dosen Koordinator KKN sebanyak 11 orang, dan Kapus-Sekpus P2KKN  (Total 118 orang dosen).

Dijelaskannya, KKN Tim II TA 2018/2019 esensinya tetap merupakan KKN - PPM, dengan imbangan program monodisiplin adalah 2.

Artinya, setiap mahasiswa KKN wajib membuat 2 program monodisipliner sesuai kompetensi keilmuannya, dengan tema Pencegahan Penularan dan Penyebaran Covid 19 dan program pemberdayaan masyarakat dengan pengembangan potensi desa yang bertemakan SDG’s di era pandemi Covid 19.

Kegiatannya antara lain, pemberdayaan keluarga atau masyarakat di lingkungan tempat tinggal yang sesuai dengan SDGs (Sustainabel Development Goals), Pemberdayaan UMKM, tema Bidang Kesehatan, Sains teknologi, Bidang Teknologi Informasi, Bidang Teknologi Industry, Pertanian, Perikanan-Peternakan, Soshum, Agroteknologi, dan Agrobisnis.

”Modul-modul, poster, buku saku, lembar balik dapat digunakan oleh masyarakat desa setelah mahasiswa kembali ke kampus, sehingga program kegiatan dapat berkelanjutan,” jelasnya. (*)

Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved