PKM Semarang
PKM Masih Diberlakukan di Kota Semarang, DPRD Minta Tim Patroli Jangan Melempem
Pembatasan kegiatan masyarakat (PKM) di Kota Semarang masih diberlakukan tanpa batasan waktu yang ditentukan.
Penulis: Eka Yulianti Fajlin | Editor: muh radlis
TRIBUNJATENG.COM, SEMARANG - Pembatasan kegiatan masyarakat (PKM) di Kota Semarang masih diberlakukan tanpa batasan waktu yang ditentukan.
PKM tanpa batasan waktu telah ditetapkan setelah berakhirnya PKM jilid empat pada 5 Juli lalu.
Artinya, PKM tanpa batasan waktu ini sudah berjalan selama satu bulan.
• Nasib Babinsa Pengungkap Rahasia TNI Gadungan 12 Tahun
• Tempat Kos di Banjarnegara Ini Dipakai untuk Bisnis Esek-esek, Sekali Kencan Rp 500 Ribu
• KIT Batang Butuh Ribuan Pekerja, Pengangguran Lulusan SMA Silakan Daftar Kerja ke Pak Kades
• Cak Malik Pernah Digosipkan Suami Nella Kharisma Nikahi Janda Cantik Asal Nganjuk
Jajaran DPRD memberikan evaluasi terkait kebijakan tersebut.
Wakil Ketua DPRD Kota Semarang, Muhammad Afif mengatakan, Pemerintah Kota Semarang harus terus mengingatkan warganya untuk tetap memperhatikan protokol kesehatan.
Meski angka kasus Covid-19 di Kota Semarang sudah mulai mengalami penurunan, jumlahnya dinilai masih tinggi.
Berdasarkan data Pemkot dalam laman siagacorona.semarangkota.go.id, jumlah kasus sebanyak 621 positif Covid-19.
"Kalau Pemkot tidak membatasi PKM, maka yang namanya operasi PKM harus terus digalakkan, jangan kemudian mlempem.
Itu sebagai konsekuensi tidak dibatasinya PKM," ujar Afif, Rabu (5/8/2020).
Lebih lanjut, dia memaparkan, sekarang pos pantau memang sudah dibubarkan.
Namun, tim patroli di kecamatan dan kelurahan harus terus bergerak mengingatkan masyarakat agar tetap menerapkan protokol kesehatan dengan mengatur jadwal yang tidak memberatkan tim.
"Dengan peringatan secara masif insyaallah masyarakat ada perhatian.
Di kampung-kampung memang agak cuek," kata politisi dari fraksi PKS.
Pemerintah Kota Semarang sekarang sudah memberikan beberapa kelonggaran dalam rangka pemulihan ekonomi, seperti dibukanya tempat hiburan dan wisata, hotel dan perusahaan-perusahaan juga mulai bergeliat.
Afif meminta, pemulihan ekonomi dan penanganan Covid-19 harus berjalan seimbang.