Berita Regional
Buaya Raksasa Diyakini sebagai Titisan Siluman, Kepala Dipotong dan Dikubur dengan Ritual Khusus
Dalam kondisi sudah mati, buaya itu akhirnya dikuburkan dengan sebuah ritual khusus.
TRIBUNJATENG.COM, BANGKA - Seekor buaya sepanjang lebih dari 4,5 meter ditangkap warga di Desa Kayu Besi, Bangka, Kepulauan Bangka Belitung.
Dalam kondisi sudah mati, buaya raksasa itu akhirnya dikuburkan dengan sebuah ritual khusus.
Buaya tersebut dipotong, dipisahkan kepala dan bagian tubuhnya.
• September Bantuan Pemerintah Rp 2,4 Juta Ditransfer Langsung ke Rekening Karyawan, Ini Mekanismenya
• Ganjar Pranowo Senyum-senyum Sendiri Baca Surat dari Kayla, Putuskan Datang ke Salatiga: Ini Unik
• Hari Bahagia Sekejap Berganti Duka, Calon Pengantin Pria Tewas Ditonton Mempelai Wanita Jelang Akad
• Inilah Sosok Vivi Anna Wanita Indonesia Ditipu dan Diperas Mantan Pacar WNA Iran, Janji Menikahi
Kemudian bagian tubuh buaya dikuburkan terpisah.
Masyarakat setempat memiliki sebuah kepercayaan bahwa hewan predator tersebut adalah titisan siluman, sehingga tidak bisa dikuburkan di satu tempat.
Sekretaris Desa Kayu Besi Junaidi mengatakan, buaya tersebut dipotong, kemudian dibungkus kain kafan dan dikubur di lokasi terpisah.
Cara demikian dilakukan karena masyarakat khawatir buaya yang dipercayai sebagai siluman itu bisa hidup lagi.
"Ada pawang yang mengiringi penguburan dengan ritual.
Karena buaya itu telah mengganggu manusia.
Jadi dianggap sudah menyalahi kodratnya," kata Junaidi saat dihubungi, Kamis (6/8/2020).
Ada pun buaya tersebut diduga mati karena faktor kelelahan setelah ditangkap warga menggunakan umpan monyet pada Senin lalu.
Seorang warga bernama Tarmizi membenarkan adanya ritual penguburan buaya di kalangan masyarakat pedesaan.
"Masyarakat meyakini ada kerajaan buaya.
Dengan manusia ada perjanjian tidak boleh saling mengganggu," ujar Tarmizi.
Ritual penguburan buaya yang diperkirakan telah berumur 50 tahun itu menarik perhatian warga.