Virus Corona Jateng
BREAKING NEWS : 26 Santri Pati Positif Corona, FKPPK Sebut Pasien Satu Pondok yang Sama
Bupati Pati Haryanto mengatakan, terdapat penambahan jumlah santri yang terkonfirmasi positif Covid-19 berdasarkan tes swab.
Penulis: Mazka Hauzan Naufal | Editor: galih permadi
TRIBUNJATENG.COM, PATI - Bupati Pati Haryanto mengatakan, terdapat penambahan jumlah santri yang terkonfirmasi positif Covid-19 berdasarkan tes swab.
Sebagaimana diberitakan sebelumnya, awal Agustus ini sembilan orang santri di salah satu pondok pesantren di Kajen, Kecamatan Margoyoso, dinyatakan positif corona.
Pondok pesantren tersebut memiliki total 105 orang santri.
"Setelah sembilan dinyatakan positif, sisanya, yakni 96 santri telah diswab secara bertahap. Hasil terbaru menunjukkan bahwa ada tambahan lagi yang positif Covid-19, yakni sebanyak 26 santri," ujar Haryanto dalam keterangan tertulis yang diterima Tribunjateng.com, Minggu (9/8/2020).
Menyikapi hal ini, lanjut Haryanto, berdasarkan hasil koordinasi antara Asisten Pemerintahan dan Kesra Sekda, Asisten Ekonomi dan Pembangunan Sekda, serta pengasuh pondok dan Satgas Ponpes, diputuskan bahwa santri yang negatif Covid-19 harus dipulangkan ke daerah asalnya masing-masing. Tujuannya agar pondok pesantren mereka betul-betul steril kembali.
Adapun santri luar Jawa yang belum bisa pulang akan ditempatkan di lokasi steril di luar pondok hingga ada pihak keluarga yang menjemput.
Sementara, 26 santri yang positif Covid-19 harus menjalani karantina di pondok tersebut, lantaran tempat karantina di Hotel Kencana masih penuh.
"Namun, jika nanti yang di Hotel Kencana sudah ada yang sembuh, tentu akan kami karantina di hotel tersebut," kata dia.
Haryanto meminta semua pihak, khususnya kalangan pendidikan, baik itu pengasuh pondok atau guru, santri atau pelajar, serta wali santri atau orang tua murid untuk bijak menyikapi hal ini.
"Kami tahu anak-anak sudah bosan di rumah, orang tua pun mungkin bertambah pekerjaannya karena harus mendampingi putra-putrinya belajar secara daring.
Namun, lelah dan rasa bosan itu tentu tak sebanding dengan risiko yang harus ditanggung bilamana putra-putri kita terpapar Covid-19. Sabarlah sejenak, demi masa depan anak-anak," pungkasnya.
Terpisah, Sekretaris Forum Komunikasi Pengasuh Pondok Pesantren Se-Kajen dan Sekitarnya (FKPPK), KH Ulil Albab Muhibbi, menegaskan bahwa pondok-pondok pesantren lainnya di Kajen saat ini masih dalam keadaan kondusif.
Ia mengatakan, santri-santri yang dinyatakan positif corona berasal dari satu pondok yang sama.
Sementara, santri dan pengasuh di pondok-pondok pesantren lainnya dalam keadaan aman.
Hal tersebut lantaran jauh sebelum terjadi kasus positif corona di salah satu pondok, pondok-pondok lainnya telah menerapkan protokol kesehatan ketat di bawah pengawasan FKPPK.
"Total ada 64 pondok pesantren di Kajen dan sekitarnya. Meski kemarin ada satu pondok yang kena corona, yang lain tetap kondusif.
Semua satu komando menjalankan protokol kesehatan ketat," ujar KH Ulil ketika ditemui Tribunjateng.com di pesantren yang ia asuh, yakni Riyadlul Ma'la Al-Amin, Sabtu (8/8/2020).
Ia menjelaskan, sejak awal pihaknya telah melakukan tindakan preventif dengan menerapkan protokol ketat di setiap pondok. Satgas Jogo Santri juga telah dibentuk di masing-masing pondok dan diberi pelatihan khusus. (Mazka Hauzan Naufal)