Wonosobo Hebat
Selamat Datang di Superhub Pemkab Wonosobo

Berita Internasional

PM Lebanon dan Anggota Kabinet hingga Parlemen Mengundurkan Diri Pasca-Ledakan di Beirut

Perdana Menteri Lebanon Hassan Diab mengundurkan diri beserta kabinetnya setelah peristiwa ledakan di Beirut.

Editor: m nur huda
Handout / DALATI AND NOHRA / AFP
Gambar selebaran yang disediakan oleh agen foto Lebanon Dalati and Nohra pada 10 Agustus 2020 menunjukkan Perdana Menteri Hassan Diab mengumumkan pengunduran diri pemerintahnya di tengah kemarahan warga atas ledakan mematikan pelabuhan di Beirut. 

Gudang yang diklaim sebagai sumber ledakan pernah diperingatkan pada tahun 2014 lalu.

Diab kala itu berkata akan "mengungkapkan fakta" tentang gudang itu segera, tetapi tidak ingin melakukan penyelidikan lebih awal.

- Rumah sakit yang sudah berurusan dengan krisis virus corona dipenuhi korban ledakan hingga melebihi kapasitas.

Rumah sakit mengeluarkan permohonan donor darah dan generator agar listrik tetap menyala.

- Donald Trump mengatakan ledakan mematikan di Beirut "tampak seperti serangan yang mengerikan".

Hal itu bertentangan dengan informasi yang dirilis oleh pejabat Libanon.

Ketika Trump ditanya apakah dia yakin ledakan Libanon adalah "serangan dan bukan kecelakaan", dia mengatakan kepada wartawan: "Yah itu terlihat seperti itu, berdasarkan ledakannya."

Presiden menambahkan dia telah bertemu dengan para jenderal AS dan mengatakan mereka tampaknya merasa ledakan itu adalah serangan.

- Dewan Pertahanan Tertinggi Lebanon merekomendasikan menyatakan Beirut sebagai kota yang dilanda bencana, mendeklarasikan keadaan darurat selama dua minggu di ibukota dan menyerahkan tanggung jawab keamanan kepada otoritas militer.

Sebuah pernyataan dewan, yang dibacakan langsung di televisi, mengatakan Presiden Michel Aoun telah memutuskan untuk mengeluarkan 100 miliar pound Lebanon dalam alokasi darurat dari anggaran 2020.

- Menteri ekonomi Lebanon, Raoul Nehme, mengatakan gandum di lumbung pelabuhan Beirut tidak dapat digunakan dan kementerian kehilangan jejak tujuh karyawan di lumbung.

Menteri juga mengatakan kepada media lokal bahwa Libanon akan mengimpor gandum dan menambahkan bahwa negara itu saat ini memiliki cukup gandum hingga impor dilanjutkan.

- Ada kebingungan di antara penduduk tentang apakah udara menjadi berbahaya untuk dihirup.

Kedutaan Besar AS di Beirut merilis pernyataan yang menyarankan orang untuk memakai masker dan tetap berada di dalam rumah, setelah adanya "laporan gas beracun yang terlepas dalam ledakan".

Banyak jendela orang yang hancur oleh ledakan membuat warga sulit untuk tidak menghirup udara dari luar.

Sumber: Tribunnews.com
Halaman 3 dari 4
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved