Berita Kudus
Pandemi Corona, Perajin Piala di Kudus Gigit Jari, Tak Ada Pesanan Jelang HUT Kemerdekaan RI
Jika biasanya pada bulan Juli sudah banyak pesanan piala, tidak pada perayaan Hari Kemerdekaan kali ini
Penulis: raka f pujangga | Editor: muslimah
TRIBUNJATENG.COM, KUDUS - Sejumlah perajin piala di Kabupaten Kudus terpaksa gigit jari menjelang Hari Kemerdekaan ke 75 Republik Indonesia.
Jika biasanya pada bulan Juli sudah banyak pesanan piala, tidak pada perayaan Hari Kemerdekaan kali ini.
Satu di antaranya UD Karya Usaha yang berada di Dukuh Ledok, Desa Demaan, Kecamatan Kota, Kabupaten Kudus.
Pemilik UD Karya Usaha, M Jafar menceritakan, jika penjualan piala dan plakat sangat sulit di tengah pandemi ini.
• Bacaan Niat Puasa Tasua dan Puasa Asyura Lengkap dengan Latin dan Artinya
• Katalog Promo Superindo Hari Kerja 10-13 Agustus 2020, Diskon Beras Sabun hingga Minyak Goreng
• Pegawai Swasta Ramai-ramai Buka Rekening, BCA Kudus Kebanjiran Permohonan Nasabah Baru
• Penasaran Apakah Anda Dapat Bantuan Karyawan Rp 600.000? Begini Cara Memastikannya
Bahkan, kata dia, sejak bulan Maret 2020 itu tidak mendapatkan pesanan sama sekali dari kliennya.
"Biasanya pertengahan tahun itu banyak pesanan piala dan plakat untuk Hari Kemerdekaan, Tahun Ajaran Baru, dan Popda (Pekan Olahraga Pelajar Daerah-red). Tapi sekarang tidak ada sama sekali," jelas dia, Rabu (12/8/2020).
Jafar mengatakan, jelang momentum Hari Kemerdekaan biasanya memperoleh pesanan sedikitnya 80-100 buah piala.
Dia juga menyiapkan stok piala, karena tingginya permintaan tersebut. Namun selama pandemi ini, dia tidak berani menyimpan stok karena khawatir tidak laku.
"Biasanya saya stok, karena bulan Juli sudah masuk orderan. Karena sampai sekarang sepi ini saya nggak punya stok," ujar dia.
Pesanan, kata dia, justru datang dari lembaga pendidikan yang akan menggelar wisuda siswanya.
Itu pun, bukan berasal dari daerah sekitar Kabupaten Kudus. Namun datang dari Kalimantan.
"Baru sekarang ini saya ada pesanan untuk wisuda dari perguruan tinggi di Kalimantan. Sebelumnya sepi nggak ada orderan," jelas dia.
Dia berharap, Covid-19 ini bisa segera stabil dan perekonomian masyarakat kecil dapat pulih kembali.
"Saya harapannya bisa pulih lagi, virus corona segera hilang jadi aktivitas normal kembali," ujar dia.
Perkampungan yang juga dikenal sebagai Kampung Piala karena banyak masyarakatnya yang menjadi perajin piala itu sangat berdampak.