Innalillahi Wa Innailaihi Rojiun, 5 Orang Tewas Kecelakaan Maut di Jember Ditabrak Truk Rem Blong

TRIBUNJATENG.COM, JEMBER - Pihak kepolisian belum menyebutkan secara resmi nama-nama korban dalam kecelakaan beruntun di Jalan Nasional penghubung Jember - Banyuwangi Desa Sempolan, Kecamatan Silo, kabupaten Jember, Kamis (13/8/2020).

Namun berdasarkan informasi yang dikumpulkan Surya dari Puskesmas Silo 1, ada 10 orang yang menjadi korban.

Berikut nama 10 orang tersebut: 

• Ketika Sang Istri Menikmati Layanan Hubungan Intim Bertiga, Tarif Kencan Hingga Rp 800 Ribu

• Presiden Filipina Duterte Rela Jadi Kelinci Percobaan Vaksin Corona Buatan Rusia

• Diduga Korban Penganiayaan, Makam ABG Ini Dibongkar, Awalnya Dikira Alami Kecelakaan

• Respons Bajo Setelah Diterpa Isu Pemalsuan Dokumen Demi Lolos ke Pilwakot Solo 2020

1. Nadir
2. Samsuri
3. Muhajir
4. Trisya Okta
5. Lukman Nur
6. Batrisya Cindy
7. Susiatun
8. Deki
9. Riski
10. Mr X (belum ada identitas).

Dari 10 orang itu, lima meninggal dunia dan lima terluka. Lima yang meninggal adalah Batrisya Cindy, Susiatun, Deki, Riski, dan Mr X.

Sedangkan Nadir, Samsuri, Muhajir, Trisya Okta, dan Lukman terluka. Kelima orang itu kemudian ada yang dirujuk ke rumah sakit, ada juga yang sudah dibolehkan pulang.

Susiatun dan Cindy merupakan pasangan ibu dan anak.

"Untuk korban keseluruhan 10 orang. Yang meninggal dunia lima orang," ujar Kepala Unit Kecelakaan Lalu Lintas Satlantas Polres Jember, Ipda Herry Yuliawan, Kamis (13/8/2020) malam.

Keterangan resmi dari Unit Kecelakaan Lalu Lintas itu sekaligus meralat informasi sebelumnya yang beredar ada tujuh orang meninggal dunia.

Pulang Ngaji

 Ibu dan anak menjadi korban kecelakaan lalu lintas di Jalan Nasional Desa Sempolan Kecamatan Silo, Kamis (13/8/2020) sore.

Sang ibu bernama Susiatun (40), dan anaknya Batrisya Cindy (10).

Pasangan ibu dan anak itu hendak pulang ke rumahnya di Desa Sempolan. Saat itu Susi baru saja menjemput Cindy dari pulang mengaji.

"Bu Susi baru menjemput anaknya Cindy dari mengaji. Mereka dari arah timur," ujar Zainul, tetangga Susi.

Susi hendak berbelok kanan di depan rumahnya. Dia berhenti di markah jalan karena menunggu kendaraan dari arah depan yang hendak lewat.